Mie Asin atau Misoa Singkawang: Makanan Khas yang Tidak Boleh Digigit, Biar Panjang Umur

2024-11-24 17:31:01
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Singkawang mau tak mau harus disebut sebagai ladang kuliner di Kalimantan Barat. Bagaimana tidak, dari daerah ini cukup banyak makanan khas, salah satunya adalah mie asin.

Mie asin asalnya dari Tionghoa. Nah, karena Singkawang merupakan daerah yang dihuni mayoritas keturunan Tionghoa, secara langsung mie ini menjadi makanan khas.

Mie asin atau misoa Singkawang ini secara sekilas mirip mihun atau bihun alias mie putih. Namun, bahan makanan khas ini berbeda, pun disebut sebagai mie panjang umur.

Maksudnya, ada kepercayaan jika memakan ini tidak boleh dipotong atau digigit. Mie yang panjang, halus, dan tipis ini idealnya diseruput atau ditelan begitu saja tanpa dikunyah.

Seperti melansir tukangjalanjajan.com, Selasa (222/8/2023), sejatinya mie asin atau misoa punya cerita panjang untuk sampai ke Indonesia. Tentunya mie ini dibawa bangsa Tionghoa menuju Indonesia.

Mie asin ini selalu dijual dalam bentuk kering. Namun, tidak sama dengan sohun yang dibuat dari tepung kacang hijau atau bihun yang dibuat dari tepung beras.

Cara pembuatannya juga bisa dikatakan menarik, contohnya di Mie Asin Cap Bunga di Jalan Kridasana 33 Singkawang. Pembuatan mie asin ini harus melalui proses cukup panjang.

Pertama kali yang dilakukan oleh pekerja adalah membuat adonan mie yang terdiri dari tiga macam bahan dasar, tepung terigu, air dan garam. Setelah jadi, adonan berulang kali dimasukan pada mesin penggiling, agar mendapatkan hasil yang sama ukuran tipisnya.

Kemudian, adonan yang telah berbentuk gulungan-gulungan tipis, dianginkan beberapa saat. Gulungan adonan kemudian dimasukan ke mesin pengiris.

Mesin inilah yang mengubah bentuk adonan yang semula berbentuk gulungan tipis, menjadi helai-helai mie asin. Setelah berbentuk helai, mie dijemur selama satu atau dua jam.

Setelah kering, helai-helai mie dikukus dalam tong khusus yang terbuat dari kayu selama kurang lebih satu jam. Kemudian, mie-mie itu didinginkan selama beberapa menit, lalu diikat, dan seterusnya dimasukan ke dalam kemasan plastik.

Yang jelas, mie merupakan hidangan yang penting bagi masyarakat keturunan Tionghoa. Nah, mie asin ini merupakan kuliner khas Singkawang yang dikonsumsi ketika hari perayaan seperti tahun baru dan ulang tahun.

Makanan ini memiliki makna sebagai simbol panjang umur dan reseki yang tidak terputus, terlihat dari cara makannya yang tidak boleh terputus atau digigit melainkan dimakan sampai ujung mie habis.

Cara mengolahnya sama saja dengan mie pada umumnya, mie yang dibeli di pasar direbus kemudian bisa pilih untuk diasajikan berkuah atau mie goreng.

Sedangkan untuk topping, mie asin bisa dikombinasikan dengan apa saja tetapi umumnya yang unik adalah dengan telur bulat berwarna merah yang merupakan simbol atau lambang suka cita.

Meskipun mie merupakan hidangan penting, ternyata penjual mie asin cukup sulit ditemukan karena biasanya mie asin diolah sendiri di rumah dan dinikmati bersama keluarga.

Pada hari ulangtahun, mie asin biasanya disajikan berupa mie goreng dengan tumisan seafood, sayur, dan telur merah.

Demikian soal mie asin atau misoa Singkawang. Makanan khas yang disebut sebagai mie panjang umur. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment