RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana Rayakan Hari Jadi Kelima, Berevolusi Jadi Bintang Lima

2024-12-04 00:27:13
Ilustrasi
KAYONG UTARA, insidepontianak.com -RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana rayakan hari jadi ke-5 setelah pada 2018 lalu rumah sakit pertama di Kayong Utara diresmikan Bupati Hildi Hamid, Selasa (9/5/2023). Direktur RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana, dr Maria Fransisca Antonelly, mengatakan, banyak sekali kenangan yang dilewati selama 5 tahun ini. "Tahun pertama beroperasi, banyak hal-hal yang dihadapi. Banyak tenaga kesehatan yang ditarik dari Puskesmas-puskesmas, yang secara sukarela di mutasi ke rumah sakit dan saat itu tidak enak, karena saat pertama-pertama kami hidup hanya dengan gaji, tidak ada jasa layanan, karena saat itu kami belum dapat bekerjasama dengan BPJS," kisahnya. Walaupun dengan kondisi sulit saat itu, kata Sisca sapaannya, masih banyak tenaga kesehatan yang masih bertahan di RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana. Hal ini menurut dia salah satu bentuk pengabdian diri tenaga kesehatan kepada masyarakat Kayong Utara. "Ini semua tak lepas dari dukungan semua pihak, semoga kami terus lebih baik lagi, semakin semangat bergerak maju, sesuai dengan tema kita hari ini, semakin berinovasi dan bertrasnformasi," tuturnya. Sementara itu, Bupati Kayong Utara, Citra Duani yang menghadiri peringatan tersebut mengharapkan di usia ke-5 tahun RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana, dapat terus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki daya saing agar pasien dari luar daerah bisa di tangani di rumah sakit ini. "Di usia kelima ini, perkembangan rumah sakit di apresiasi tim-tim penilai rumah sakit, bukan hanya sebagian masyarakat bahwa dari kategori pratama dalam jangka waktu belum sampai lima tahun kita sudah naik kelas C," ujarnya. Citra Duani mengatakan, itu membuktikan bahwa pemerintah daerah telah serius meningkatkan pelayanan kesehatan dari kota sampai ke desa. Artinya rumah sakit RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Sukadana harus memiliki daya saing sehingga pasiennya bukan hanya dari Kayong Utara. Citra Duani menceritakan, betapa sulitnya perjuangan terdahulu hingga rumah sakit mencapai kelas C, diantaranya harus memiliki dokter spesialis memadai, sarana prasarana hingga tenaga medis yang cukup. "Dalam waktu tidak terlalu lama alhamdulillah hasil penilaian kita masuk kelas C dan saat ini enam gedung tambahan baru kita resmikan. Supaya memberikan motivasi kepada tenaga medis kiranya ini suatu apresiasi kepada tenaga medis dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," pungkasnya.

Leave a comment