Dewan Kayong Utara Bung Tomo Anggap Tudingan Kabid Penyuluh Dinas Pertanian Soal Pokir Tak Relevan

KAYONG UTARA, insidepontianak.com -Anggota DPRD Kayong Utara, Bung Tomo memberikan tanggapannya terkait tudingan Kepala Bidang Penyuluh, Dinas Pertanian dan Pangan Kayong Utara, Fatul Bahri. Diakui kader muda partai Golkar yang duduk di kursi DPRD ini banyak faktor yang menyebabkan banyaknya petani yang mengalami gagal panen. "Bahwasanya di Pulau Maya saya rasa tentang minimnya hasil pertanian faktor penyebab nya tidak seperti yang di sampaikan Fatul Bahri. Namun banyak faktor lain, seperti sistem pertanian masih tradisional dan tadah hujan, banjir yang sukar di kendalikan dan mininya pembangunan di sektor pertanian," terang Bung Tomo, Minggu (4/6/2023). Jika tudingan Dinas Pertanian dan Pangan, peningkatan SDM petani menjadi dasar gagalnya pertanian di Pulau Maya, Tomo pun menyoroti pembangunan kantor Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) yang tak terkelola dengan baik, padahal diakui Tomo, BPP memiliki peran penting dalam peningkatan SDM petani. "Kantor BPP saja yang seharusnya menjadi tempat penyuluhan bagi petani, saat ini tidak terurus dan tak berfungsi dengan baik. Bagaimana petani bisa maju dan berkembang kalo demikian," ungkapnya. Ia juga menjelaskan, bahwa aspirasi yang telah disalurkannya bermacam-macam, untuk menunjang aktifitas para Petani, tak hanya bicara galian parit. "Kalo aspirasi saya rasa kami juga membangun jalan usaha tani, pintu air alsintan untuk menunjang para petani disana," tuturnya. Ia selaku pengawas anggaran pun merasa memiliki kewajiban mempertanyakan besaran anggaran potongan dalam kegiatan proyek di Dinas Pertanian dan Pangan, karena potongan tersebut berbeda dengan potongan di OPD lainnya. "Soal anggaran penunjang kegiatan fisik yang saya sampaikan kemarin saya rasa hal yang wajar kami pertanyakan sebagai tugas pengawasan dan anggaran. Karena kami merasa besaran nya berbeda dengan OPD lain. Nah kan kami perlu penjelasan, kenapa demikian. Jika bisa, kita berharap ada keseragaman dengan dinas lain," tungkasnya. (Fauzi)