Tercatat 10 Kasus Gigitan Anjing di Kayong Utara, Ludi Nurmala Paparkan Datanya

KAYONG UTARA, insidepontianak.com -Tercatat 10 kasus gigitan anjing terjadi di Kabupaten Kayong Utara. Beruntung dari 10 kasus gigitan anjing tersebut tidak menyebabkan kematian. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kayong Utara, Ludi Nurmala mengatakan 10 kasus gigitan tersebut terjadi di 3 Kecamatan, yang mana Kecamatan Simpang Hilir menjadi penyumbang terbesar kasus gigitan anjing. dari 10  kasus gigitan tersebut, 4 anak dan 6 dewasa yang menjadi korban gigitan. "Untuk kasus gigitan dari Januari hingga Juni 2023, terjadi kasus gigitan di Simpang hilir 5 orang, Sukadana 4 orang, 1 orang di Teluk Batang. Semua digigit oleh anjing, alhamdulillah 10 orang ini dalam keadaan sehat," ungkap Ludi Nurmala saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (20/6/2023). Diakui Ludi, gigitan anjing yang positif rabies sangat mematikan, namun jika dilakukan penannganan cepat oleh tim medis maka akan dapat terselamatkan. Beberapa kasus kematian yang ditemukannya, korban gigitan anjing sering kali mengabaikan gigit anjing, sehingga berakhir kematian jika lama penanganan. "Langkah awal jika mengalami gigitan ialah membersihkan luka gigitan dengan air yang mengalir, dan membersihkan luka gigitan dengan diterjen, sabun, atau alkohol, terus menerus paling tidak 15 menit. Walaupun virus ini ganas cuma dia ada kelemahan. Setelah itu, korban gigitan harus memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas terdekat," terangnya. Lebih lanjut diakui Ludi, ada beberapa hewan yang bisa terinveksi rabies, seperti kucing, monyet, kelelawar dan anjing. Namun, anjing lebih beresiko tinggi menyebabkan kerusakan vital disyarap korban gigitan, sehingga menyebabkan korbannya berhalusinasi dan hilang kesadaran, hingga resiko tertinggi kematian. "Rata rata kasus yang ada di indonesia, orang yang meninggal rabies itu kasus gigitan oleh hewan anjing, karena anjing ini yang paling beresiko tinggi," tuturnya. (Fauzi)