Kades Parit Baru Jelaskan Masalah BLT Lama Cair: Penyaluran dari Pusat, Antrean Panjang
KUBU RAYA, insidepontianak.com – Kepala Desa Parit Baru, Musa, akhirnya menjawab keluhan warga terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disebut lama cair.
Ia menepis isu penyelewengan. Apalagi tudingan uang BLT dipakai judi online. Menurut Musa, persoalan BLT lama disalurkan hanya satu: antreannya panjang.
Penerima BLT pun ditentukan berjenjang. Rekomendasinya dari RT. Satu RT hanya boleh mengusulkan satu nama per tahun.
“Jadi, kalau ada lima warga layak menerima, ya antre bisa sampai lima tahun,” kata Musa, Selasa (9/12/2025).
Ia juga menegaskan, tidak semua warga miskin otomatis dapat BLT dalam satu periodik. Sebab penerimanya diatur digilir. Tidak tetap. Tujuannya agar bantuan dirasakan merata.
“Penyandang disabilitas berat, lumpuh total, yang tak bisa bekerja. Itu wajib dapat,” tegasnya.
Karena itu, bagi Musa protes keterlambatan penyaluran BLT juga harus dipahami. Sebab, BLT Sejahtera itu program pemerintah pusat.
Sehingga desa tak punya kewenangan menghapus atau memperbaiki data penerima—meski yang terdata kadang warga mampu, bahkan punya mobil.
“Kalau BLT Desa, hari itu juga bisa kami batalkan kalau ada yang lebih layak. Tapi BLT pusat, orang kaya pun kalau sudah masuk data, kami tak bisa ubah,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi inilah yang paling sering memicu kecemburuan sosial. Warga menduga desa yang menentukan.
“Padahal tidak. Datanya dari BPS dan DTKS. Bukan kami,” tegas Musa.
Musa juga mengakui, skema BLT tahun 2026 masih gelap. Belum ada kepastian dari pusat tentang kuota maupun mekanismenya.
“Bisa jadi kuotanya turun. Bisa juga BLT hilang sama sekali,” ujarnya.
Meski terus disalahkan, ia menegaskan sikap desa tetap sama: transparan, mengikuti aturan, dan tak bisa mengutak-atik data pusat.
“Kami berharap pusat evaluasi. Jangan sampai yang mampu dapat, yang miskin tidak. Itu yang bikin masyarakat marah,” kata Musa.***
Tags :

Leave a comment