Debat Pilwako Pontianak 2024, Bahasan Anggap Mulyadi-Harti Plin-plan
PONTIANAK, insidepontianak.com – Calon Wakil Wali Kota Pontianak nomor urut 1, Bahasan sebut pasangan Calon Wakil Wali Kota nomor urut 2, Mulyadi-Harti Hartidjah pin-plan, karena tak konsisten dengan pernyataannya.
Penilaian Bahasan itu berawal saat Harti bikin pernyataan dengan menyebut Kota Pontianak tidak baik-baik saja, karena kasus kekerasan anak dan angka stunting masih tinggi. Kontan pernyatan Harti langsung di skakmat Bahasan.
“Saya bingung Paslon nomor dua, katanya keberhasilan Kota Pontianak, berkat kalaborasi Sekda. Tapi sekarang sebut Kota Pontianak tidak baik-baik saja. Paslon nomor 2 ini plin-plan,” kata Bahasan.
Mulyadi sendiri merupakan Sekda Pontianak di zaman wali kota dan wakil wali kota dijabat Edi Kamtono-Bahasan.
Bahasan bilang, komitmen perlindungan anak sudah ditunjukkan pemerintah. Lalu angka stunting juga menurun, dan terus dilakukan upaya menekan agar tak ada kasus stunting baru di Kota Pontianak.
Adapun debat publik ini bertema: Pengembangan Ekonomi, SDM, dan Pelayanan Publik yang inovatif dan Profesional Menuju Masyarakat Kota Pontianak yang Sejahtera.
Edi Kamtono-Bahasan diusung oleh koalisi besar tujuh partai politik. Di antararanya, PDIP, Gerindra, NasDem, PKS, PPP, Hanura, PAN, PSI, Partai Ummat, dan Perindo. Berikut visi dan misinya:
Visi: Maju, Sejahtera, Berwawasan Lingkungan yang Humanis.
Sedangkan misi Edi-Bahasan dituangkan dalam lima program strategis. Di antaranya:
Pertama, mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Kedua, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang kolaboratif, efektif, inovatif, adaptif, profesional dan akuntabel berbasis teknologi informasi.
Ketiga, mewujudkan wilayah perkotaan berkelanjutan yg berwawasan lingkungan dan humania melalui penyediaan sarana, prasarana dasar dan utilitas.
Keempat, mewujudkan perekonomian inklusif, stabil, produktif, kreatif dan inovatif dan
Kelima, mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis, taat hukum, tentram, dan tertib untuk mencapai ketahanan sosial budaya.***
Leave a comment