Kawat Layangan dan Pohon di Jalur Transmisi Jadi Ancaman Kelistrikan Kalbar
PONTIANAK, insidepontianak.com - PLN Unit Pelaksana Penyalur dan Pengatur Beban atau UP3B Kalimantan Barat, terus berkomitmen menjaga keandalan listrik di Kalbar. Walau sejumah persoalan masih mengancam kelistrikan di wilayah ini.
Salah satunya pohon di jalur transmisi hingga tali kawat dari permainan layang-layang. Dua faktor ini kerap mengganggu jaringan listrik yang berujung menyebabkan gangguan.
Manager UP3B Sistem Kalbar, Sudarto mengatakan, untuk menjaga keandalan listrik di Kalbar, perlu sinergi semua pihak. Tak cukup hanya dilakukan PLN.
"Sejauh ini kita terus berupaya sekuat tenaga agar tak terjadi blackout (listrik mati total)," kata Sudarto.
Menurut Sudarto, penyebab blackout dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya gangguan akibat pohon yang berada didalam dan luar jalur transmisi.
"Ketika pohon itu tumbang akan mengganggu jalur transmisi," katanya.
Karena itu, pohon yang tumbuh di jalur transmisi menjadi tantangan. Contohnya pada lahan-lahan perkebunan sawit yang tersebar di Kalbar yang ditanam di jalur transmisi.
"Kondisi ini sangat membahayakan apabila di bawah pohon sudah mencapai ketinggian kritis," terangnya.
Adapun jarak aman pohon adalah lima meter ke bawah jalur transmisi. Gangguan yang terjadi bisa disebabkan ujung pohon mengenai jaringan, batang pohon mengenai konduktor yang berakibat terjadi gangguan listrik.
"Ini dianggap gangguan tidak permanen, karena terkena di bawah atau di ujung pelepah pohon sawit," ujarnya.
Maka, pohon yang menjulang tinggi di bawah jalur transmisi diharapkan secara rutin dapat dipangkas. Agar tak mengganggu jalur transmisi.
Sebab, apabila pohon yang menjulang tinggi di bawah jalur SUTT 150 kV karena ketika hendak memangkas pohon tersebut akan beresiko bagi orang yang akan memotongnya.
"Kami pun terus melakukan upaya mitigasi pohon agar jaringan listrik kita tetap aman," ucapnya.
Sementara di wilayah perkotaan tantangan utama PLN menjaga keandalan listrik adalah layangan. Keberadaan layangan dengan tali kawat kerap kali mengganggu jaringan kelistrikan.
"Layangan dengan tali kawat masih menjadi penyebab dominan pada gangguan listrik di perkotaan," katanya.
Permainan layangan, sudah jadi kebiasaan masyarakat dan mulai meningkat saat musim panas dan aktivitas sekolah libur.
Sudarto mengatakan, PLN juga terus melakukan sosialisasi mengajak peran serta masyarakat untuk menghindari bermain layangan di jalur transmisi. Terutama yang menggunakan tali kawat.
"Sosialisasi terus dilakukan di sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat. Apabila menjurus pada gangguan yang berujung mengganggu transmisi maka PLN melakukan razia bersama Satpol PP," tuturnya.
Kawat layangan sangat berbahaya. Sebab, dapat menyebabkan korban jiwa pada pengguna jalan umum jika kawat menempel pada jaringan listrik. Di sisi lain, juga menyebabkan terganggunya jaringan listrik.
"Kita berharap ada kesadaran warga menghentikan. Kalau mau main layangan jangan gunakan tali kawat. Karena sangat berbahaya kalau tali kawat putus dan mengganggu transmisi," pesannya.
Sudarto mengingatkan pentingnya menjaga keandalan listrik. Sebab, listrik saat ini merupakan kebutuhan dasar. Jika listrik padam segala sektor akan terdampak.
Bahkan, pemadaman yang kondisi terpaksa harus dilakukan pun kadang membuat masyarakat kesal. Padahal, banyak faktor yang menyebabkan hal itu dilakukan.
PLN sendiri kata dia, tak ingin ada pemadaman listrik. PLN ingin agar listrik tak mengalami kendala sehingga terus menerangi rumah masyarakat.
"Tapi kendala di lapangan ini yang kadang di luar kemampuan kami," imbuhnya.
Karena itulah, semua pihak punya satu persepsi dan bersama-sama melakukan mitigasi agar listrik tetap aman.
"Perlu kerja sama semua pihak menjaga keandalan listrik kita," pungkasnya. (andi)***
Leave a comment