Masyarakat Kapuas Hulu Diminta Waspada Bencana Alam, 17 Kecamatan Rawan Banjir
KAPUAS HULU, insidepontianak.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana alam terutama banjir, puting beliung dan tanah longsor.
Berdasarkan pemetaan BPBD Kapuas Hulu terdapat 17 kecamatan yang berpotensi rawan terjadi bencana banjir rata-rata berada di bantaran sungai.
Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan menjelaskan pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk melakukan penanggulangan bencana banjir, mulai dari sarana prasarana hingga pemetaan daerah rawan bencana.
"Kita tetap mengacu pada prediksi BMKG yang kami kirimkan melalui surat maupun media sosial kepada pihak kecamatan dan desa, agar masyarakat selalu siap siaga," kata Gunawan, kepada Insidepontianak, di Putussibau, Selasa (2/12/2025).
Gunawan menyebutkan 17 kecamatan rawan terjadi bencana banjir diantaranya Kecamatan Putussibau Utara, Putussibau Selatan, Bika, Kalis, Boyan Tanjung, Semitau, Suhaid, Selimbau, Jongkong, Bunut Hilir, Embaloh Hilir, Embaloh Hulu, Batang Lupar, Badau, Empanang, Sikat Hilir dan Kecamatan Silat Hulu.
Menurutnya, sejumlah kecamatan rawan banjir tersebut dipetakan berdasarkan kejadian banjir sebelumnya.
"Apabila terjadi banjir kita sudah siap melakukan upaya meminimalisir dampak banjir, terutama terkait evakuasi serta lokasi-lokasi pengungsian termasuk juga bantuan," jelas Gunawan.
Akan tetapi, Gunawan tidak menampik bahwa pencegahan dan penanggulangan bencana alam bukan hanya tanggungjawab BPBD, akan tetapi semua pihak termasuk lapisan masyarakat.
Gunawan berpesan apabila terjadi bencana banjir agar masyarakat lebih mengutamakan keselamatan serta mengawasi anak-anak agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, hal yang perlu diwaspadai instalasi listrik masupun binatang berbisa yang mungkin bisa masuk ke rumah ketika terjadi banjr.
"Perahu pun perlu dipersiapkan, sebagai alat transportasi alternatif dan memudahkan aktivitas ketika banjir," pesan Gunawan. (*)

Leave a comment