400 Calon Mahasiswa Ikut Try Out UTBK di Sambas, Bupati Satono Beri Bonus untuk 10 Terbaik

2024-11-10 14:45:19
Ilustrasi
SAMBAS, insidepontianak.com -Sedikitnya ada 400 calon mahasiswa mengikuti Try Out Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang diselenggarakan Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas (KMKS) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas di Aula Utama Kantor Bupati Sambas, Rabu (3/5/2023). Try Out UTBK tersebut digelar agar para calon mahasiswa memiliki persiapan sebelum mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Sambas, Satono. Untuk memotivasi para peserta try out tersebut, Bupati Satono memberikan bonus kepada 10 orang peserta terbaik. Dia juga mendoakan semoga ke depan mereka bisa menjadi seorang pemimpin yang hebat untuk membangun kampung halaman tercinta. "10 orang terbaik yang ikut try out hari ini akan saya beri bonus. Saya doakan semuanya, para putra-putri Sambas dari manapun, suku apapun, agama apapun, nanti akan menjadi seorang pemimpin yang tangguh dan hebat," katanya. Bupati Satono menegaskan, di bawah kepemimpinannya, lewat visi misi Sambas Berkemajuan yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026, akses pendidikan dan kesehatan adalah prioritas. "Jika ada yang menyebut bahwa Satono tidak memperjuangkan akses pendidikan, saya sampaikan sekali lagi bahwa visi misi saya itu jelas, pendidikan dan kesehatan adalah prioritas," katanya. "Setiap tahun kita bangun dan tingkatkan fasilitas sekolah-sekolah. Kita angkat guru-guru P3K lebih dari 800 orang. Inilah bukti nyata, apakah masih tidak dapat dilihat. Jangan sampai adik-adik kita tidak mau sekolah." tambahnya. Lebih jauh, Bupati Satono minta mahasiswa juga harus cerdas. Misal, tidak membandingkan Sambas yang jumlah populasi penduduknya terbesar kedua di Provinsi Kalbar setelah Kota Pontianak dengan Kayong Utara. Menurutnya itu kurang tepat dan tidak selaras dengan data. "Mahasiswa itu agen of change, generasi yang akan membawa perubahan. Mahasiswa harus mengerti data, kalau di Indonesia ini data yang dijadikan patokan itu data statistik, di Sambas ada Badan Pusat Statistik, data itulah yang harus kita jadikan landasan untuk menilai dan bicara," katanya. Bupati Satono mengatakan, berdasarkan data BPS, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas yang sempat kontraksi (minus), sekarang naik 4,64 persen. Hal itu berdasarkan data yang diukur dengan metode yang sistematis dan paten oleh BPS. "Kalau ada yang tidak percaya bahwa selama saya menjabat laju pertumbuhan ekonomi masyarakat Sambas naik sekian persen, bearti tidak percaya dengan BPS. Sedangkan data BPS itulah data yang diakui secara nasional," pungkasnya. (Yak)

Leave a comment