Kepala Badan Fiskal: Kemenkeu Optimis Kinerja Inflasi di Desember 2024

2025-01-05 17:18:23
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu saat ditemui usai konferensi pers Paket Kebijakan Ekonomi: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif & Berkelanjutan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024).

JAKARTA, insidepontianak.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu menerangkan Kementerian Keuangan optimistis kinerja inflasi pada Desember 2024 sesuai dengan yang ditargetkan oleh pemerintah.

Dijelaskan Kepala Badan Kebijakan Fiskal inflasi Desember 2024 tercatat terkendali pada rentang sasaran pemerintah yaitu 1,57 persen (yoy). 

"Sementara, inflasi di sepanjang tahun 2024 melandai signifikan dari 2,61 persen pada akhir 2023, terutama didorong harga pangan yang kembali ke level normal,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dikutip di Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Sejalan dengan daya beli yang masih kuat, inflasi inti menunjukkan tren penguatan sepanjang tahun 2024, mencapai 2,26 persen (yoy).

Penguatan inflasi inti ditopang oleh tren positif kelompok penyediaan makanan minuman, pakaian dan alas kaki, dan perawatan pribadi (terutama peningkatan harga emas).

Dengan mengecualikan harga emas perhiasan, inflasi inti juga masih berada pada level 1,72 persen (yoy) bergerak stabil dibandingkan 2023 (1,72 persen yoy). Sepanjang 2024, inflasi inti tanpa emas menunjukkan tren menguat sejak Juli 2024 (1,58 persen yoy).

Inflasi harga bergejolak (volatile food) naik ke 0,12 persen (yoy) dari November 2024 (-0,32 persen yoy) dan jauh lebih rendah dibandingkan angka di Desember 2023 yaitu 6,73 persen.

Menurut Febrio, terkendalinya harga pangan didukung oleh stok yang melimpah, cuaca yang kondusif, dan sinergi kebijakan pengendalian inflasi pangan.

Sementara itu, inflasi diatur Pemerintah (administered price) turun menjadi 0,56 persen (yoy), dari November 0,82 persen (yoy), dan lebih rendah dari angka 2023 sebesar 1,72 persen (yoy).

Terkendalinya inflasi diatur Pemerintah didukung oleh kebijakan harga energi yang cukup stabil dan penurunan tarif transportasi udara pada masa libur Natal dan tahun baru yang berkontribusi pada terjadinya deflasi transportasi secara bulanan.

Febrio yakin terjaganya inflasi sepanjang 2024 tidak lepas dari komitmen dan dukungan kebijakan pengendalian inflasi pusat dan daerah yang antisipatif dan responsif terutama dalam mendukung terkendalinya harga pangan pada masa hari besar keagamaan nasional (HBKN).

“Menguatnya inflasi inti didukung oleh berbagai kebijakan insentif fiskal dan penguatan daya beli. Kebijakan energi dan transportasi terus dikelola agar risiko administered price tetap terkendali,” pungkasnya. (Antara)

Leave a comment