Pengakuan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Buka Peluang Besar? Berikut Kata Para Desainer

2025-01-08 01:00:53
Fashion Show Lomba Kebaya Nasional dalam rangka HKG PKK ke-52 tahun 2024

Jakarta, insidepontianak.com - Desainer busana pendiri Burgo Indonesia Fashion School Jenny Yohana Kansil mengemukakan bahwa pengakuan kebaya sebagai warisan budaya tak-benda dunia membuka peluang besar bagi sektor ekonomi kreatif, khususnya dalam industri mode.

"Permintaan terhadap kebaya akan meningkat, baik di pasar lokal maupun internasional. Hal ini akan mendorong perkembangan usaha kecil dan menengah, seperti pembuat kain tradisional, penjahit, hingga desainer untuk mengembangkan produk kebaya yang berkualitas dan kompetitif di pasar global," kaya Jenny pada Jumat.

Jenny menyebut kebaya sebagai "kanvas" yang dapat memuat tradisi maupun inovasi, memungkinkan penerapan berbagai interpretasi modern dengan tetap mengedepankan akar budaya.

Dengan sifat yang demikian, menurut dia, kebaya punya peluang besar untuk diterima di pasar fesyen global.

Ia mengemukakan bahwa kebaya bisa menjadi salah satu produk unggulan Indonesia di pasar fesyen dunia jika dikemas dengan desain yang tepat.



Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization/UNESCO) dalam Sidang Komite Antarpemerintah tentang Warisan Budaya Takbenda di Paraguay pada 4 Desember 2024 memutuskan untuk memasukkan kebaya dalam daftar warisan budaya tak-benda kemanusiaan.

"Kebaya: Pengetahuan, Keterampilan, Tradisi, dan Praktik" dimasukkan ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO berdasarkan usul dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand.

Jenny mengatakan bahwa pengakuan kebaya sebagai bagian dari warisan budaya tak-benda kemanusiaan semestinya menjadi pengingat bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia.

"Ini adalah momen bersejarah yang menegaskan keunikan dan kekayaan budaya Indonesia di mata dunia. Kebaya bukan sekadar pakaian, tetapi juga simbol identitas, keanggunan, dan warisan leluhur yang harus kita banggakan," katanya.

Setelah kebaya masuk dalam daftar warisan budaya tak-benda kemanusiaan, Jenny berharap pemerintah mengadakan program-program edukasi, pameran, festival, dan lomba desain kebaya untuk mendukung upaya pelestarian kebaya.

Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian dengan lebih sering mengenakan kebaya dalam kegiatan sehari-hari.

Jenny mengatakan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan platform media sosial untuk membantu mempromosikan pemakaian kebaya.

Sebagai pemilik lembaga pendidikan mode, dia pun siap mendukung upaya pelestarian kebaya melalui edukasi.

"Burgo Indonesia siap mendukung para pelaku kreatif, khususnya di bidang fesyen, untuk mengembangkan produk kebaya yang berkualitas dan kompetitif di pasar global, yaitu kebaya dengan sentuhan inovatif, tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya," kata Jenny.





 

Leave a comment