Maudy Ayunda Tak Pernah Dirundung, Alasan Suka Sekolah Hingga S2

2024-11-22 21:52:06
Ilustrasi
Insidepontianak.com - Maudy Ayunda dikenal sebagai sosok yang sukses di dunia hiburan juga di dunia akademis. Bagaimana bisa? Ternyata alasan Maudy Ayunda hingga berhasil meraih gelar jenjang S2 karena semasa sekolah tidak pernah dirundung. Dirundung atau di-bully cenderung menjadi alasan seorang anak tidak suka sekolah. Maudy Ayunda tidak mengalami itu. Itulah kenapa dia begitu semangat hingga mampu lulus secara memuaskan di jenjang S1 dan S2 di perguruan tinggi ternama di dunia. Seperti diketahui, gelar S1 didapat Maudy Ayunda di Universitas Oxford, Inggris, sedangkan S2 dari Universitas Stanford, Amerika Serikat. Namun, Sekolah Interkultural Mentari adalah tonggak dia sangat suka belajar. Bagaimana tidak, dia tidak pernah dirundung karena siswanya memang hanya 13 orang. Pengakuan Maudy Ayunda ini tersaji ketika dia menjadi bintang tamu di kanal YouTube Vindes. Dikutip pada Selasa (14/2/2023), Maudy Ayunda memaparkan sebelum pindah ke Perguruan Mentari dia pernah sekolah di SD Al-Azhar. “SD, aku pindah ke Mentari. Saat itu sekolahnya masih kecil. Sekelas kami hanya 13 orang. Aku angkatan kedua, kakak kelasku hanya 9 orang,” kata Maudy Ayunda. Karena itu, kata Maudy Ayunda, dia tidak pernah dirundung. Dan itu terus berlanjut hingga sekolah menengah pertama alias SMP. “Aku baru ke British School Jakarta ketika SMA,” kata Maudy Ayunda yang ternyata pernah menjadi ketua OSIS di sekolah itu. Tapi sekali lagi, dia tidak pernah dirundung. Hal inilah yang membuatnya merasa nyaman dan sangat suka sekolah hingga terus meneruskan studi di Inggris dan Amerika Serikat. “Dari dulu aku memang suka belajar. Di rumah aku suka mojok sambil baca buku. Pun, aku suka suasana sekolah, jadi ya begitulah,” jawab Maudy Ayunda ketika ditanya oleh host, Vincent dan Desta, soal ‘kegilaannya’ pada dunia akademis. Maudy Ayunda mengaku lebih suka dunia non-eksakta dibanding eksakta, contohnya mata pelajaran sastra dan sejarah. Meski begitu, bukan berarti menepikan matematika, fisika, dan mata pelajaran lainnya. “Aku kan sudah terlibat di film sejak kecil, jadi kadang bikin PR itu di sekolah. Aku tulis pas guru sedang mengajar,” ungkapnya sambil tertawa. Terjun ke dunia film, tepatnya film ‘Untuk Reina’, Maudy Ayunda masih berusia 10 tahun. Saat itu tim film mencari pemeran. Tim film itu datang ke sekolahnya dan mengcasting. Dan, Maudy Ayunda yang terpilih. “Gak tahu kenapa aku yang dipilih. Saat itu aku disuruh nyanyi sebentar, berakting sebentar. Aku memang anggota teater sekolah,” kata istri Jesse Jiseok Choi, seorang pengusaha keturunan Korea berkebangsaan Amerika Serikat itu. Setelah debut itu, Maudy Ayunda terlibat di berbagai film. Tercatat ada 13 judul lainnya, termasuk ‘Perahu Kertas’ dan ‘Habibie & Ainun 3’. Dari sekian judul film itu, Maudy Ayunda pun meraih sekian nominasi dan penghargaan. Menariknya, meski sudah terjun ke dunia hiburan sejak kecil, namun dunia sekolah tidak terganggu. Tidak hanya film, Maudy Ayunda juga terjun ke dunia tarik suara. Untuk bidang yang terakhir ini, jasa mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Whisnutama, sangat besar. Ceritanya, Maudy Ayunda baru selesai menyanyi di PIM. Setelah itu dia dan sang mama makan di sebuah restoran. Saat itulah Wishnutama datang dan berkenalan. “Dari situ sempat meeting berapa kali terus aku dikenalin ke label aku yang sekarang sama Mas Tama,” kenang Maudy Ayunda. Setelah itu, tepatnya pada 2011, muncullah album ‘Panggil Aku’ yang diikuti album-album lainnya. Persis dengan film, untuk kariernya di dunia musik, Maudy Ayunda juga meraih sekian nominasi dan penghargaan. Ke depannya, dengan segala pencapaian yang sudah diraih, Maudy Ayunda ternyata masih memiliki goals lain. “Sekarang mau masuk dunia bisnis juga, ada beberapa hal yang lagi dipersiapkan gitu,” aku pelantun ‘Malaikat Tanpa Sayap’ itu. Sebagai informasi, selapas SMA, Maudy Ayunda diterima di Universitas Oxford, Inggris dan mengambil jurusan PPE (Philosophy, Politics, and Economics). Setelah itu dia melanjutkan kuliah untuk gelar S2 dan berhasil diterima di dua universitas ternama dunia yaitu Universitas Harvard dan Universitas Stanford. Maudy Ayunda memutuskan untuk kuliah di Universitas Stanford dengan gelar ganda untuk jurusan bisnis (MBA) dan pendidikan (MA).*** (Penulis: Adelina)

Leave a comment