Kisah Perjuangan Jason Arday, 18 Tahun Tak Bisa Baca Tulis, Kini Jadi Profesor Muda
BENGKAYANG, Insidepontianak.com - Viral di media sosial kisah seorang pemuda di London Inggris mendapatkan predikat profesor muda. Menariknya, predikat tersebut ia dapatkan meski dengan keterbatasan.
Berdasarkan sumber dari akun instagram @merindink. Diceritakan perjuangan Jason Arday menempuh pendidikan sehingga namanya mencuat diberbagai belahan dunia, dan menjadi inspirasi banyak orang.
Diketahui, Jason Arday adalah penderita autisme dan keterlambatan perkembangan umum saat kecil. Ia lahir dan besar di Clapham, Barat Daya Kota London.
Meski banyak sekali halangan pertumbuhan yang dialami Arday, tapi rasa penasaran tentang dunia sekitarnya tetap tinggi.
Tak ayal, Jason Arday tidak bisa berbicara sampai usianya 11 tahun dan tak bisa menulis serta membaca hingga 18 tahun.
"Saya tidak bisa membaca dan menulis sampai usia 18 tahun, tapi sekarang saya seorang profesor."ujar Jason yang ditulis oleh akun instagram @merindink.
Jason selalu mengira bahwa dirinya akan tumbuh tua di tempat orang berkebutuhan khusus. Namun siapa sangka, kini jalan hidupnya benar-benar berubah.
Di usia ke 19 tahun, Jason mulai belajar membaca dengan giat.
Siang hari ia bekerja sebagai guru olahraga, malamnya dihabiskan untuk menempuh berbagai pendidikan tambahan.
Jason yang dulunya dicap bodoh, kini justru menjelma jadi manusia jenius.
Dia bahkan telah menerima gelar profesor dari 3 universitas, menjadikannya sebagai salah satu profesor termuda di Inggris.
Kini di usia 37 tahun sekarang, Jason Arday menjadi pemuda kulit hitam termuda yang diberi gelar profesor di Cambridge University.
Gimana Sob? Sangat menginspirasi bukan kisah Jason Arday. Gimana menurut kalian?
(Penulis: Baruna)
Leave a comment