Perkuat Produk Unggulan Kalbar, Gema Ekonomi Syariah Kalbar 2023 Dibuka
PONTIANAK, insidepontianak.com - Memperkuat National Branding produk unggulan daerah Kalimantan Barat melalui peningkatan industri halal sehingga dapat berkontribusi pada pencapaian visi Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia.
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Barat bersinergi dengan Kanwil Kementrian Agama Kalbar dan Perbankan di Kalbar melaksanakan “Gema Ekonomi Syariah Kalbar 2023” (Gebyar Kalbar 2023).
Dalam rangkaian kegiatan road to ISEF dan Fesyar 2023, Kepala Perwakilan BI Kalbar, NA Anggini Sari menerangkan kegiatan Gebyar Kalbar tahun ini merupakan penyelenggaraan tahun kedua, yang merupakan perwujudan serta ikhtiar bersama untuk meng-akselerasi pengembangan ekonomi syariah.
"Selain juga sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Barat serta upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya usai menghadiri Gema Ekonomi Syariah Kalbar 2023 di Mujahiddin, Senin (13/3/2023).
Bank Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tanah air. Kebijakan pengembangan Bank Indonesia akan mengacu pada tiga pilar strategi utama, yaitu pengembangan ekonomi syariah, keuangan syariah serta Literasi dan Edukasi.
"Dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, Bank Indonesia bersinergi dengan berbagai pihak, antara lain melalui pengembangan ekosistem Halal Value Chain, penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) secara nasional dan rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) secara regional (Sumatera, Jawa dan Kawasan Indonesia Timur)," paparnya.
Dijelaskannya lagi, kegiatan Gebyar Kalbar juga mendorong transformasi digital untuk pelaku ekonomi syariah seperti UMKM, rumah ibadah, pesantren dan masyarakat," tuturnya.
Sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional yang terus berlanjut, ekonomi dan keuangan syariah diarahkan untuk meningkatkan kontribusi sebagai sumber pertumbuhan baru yang inklusif.
Ekonomi syariah nasional terus tumbuh progresif yang tercermin dari kinerja sektor unggulan HVC (sektor pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, dan PRM) sebesar 5,5 persen (yoy) dengan kontribusi yang meningkat pada ekonomi nasional sebesar 25% lebih pada Q3 2022 dengan kontribusi terbesar dari sektor pertanian dan makanan halal.
Ditambahkan Kepala Perwakilan BI Kalbar, NA Anggini Sari sejalan dengan perekonomian nasional yang diprakirakan terus pulih dan membaik, ekonomi syariah pada tahun 2023 diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,5 perse - 5,3persen (yoy), dengan sektor pendorong sektor pertanian dan PRM (Pariwisata Ramah Muslim).
"Sinergi nasional dalam akselerasi program prioritas Komite Nasional ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), membutuhkan dukungan dan komitmen berbagai pihak demi terwujudnya visi Indonesia menjadi Pusat Industri Halal Dunia," tutupnya. ***
Leave a comment