Gubernur Kalbar Sutarmidji Komitmen Dukung Peningkatan Anggaran Pekan Gawai Dayak
PONTIANAK, insidepontianak.com - Gubernur Kalbar Sutarmidji, berkomitmen mendukung penyelenggaraan Pekan Gawai Dayak di Kalbar. Salah satunya dalam bentuk peningkatan anggaran yang bersumber dari APBD Kalbar.
"Aspirasi peningkatan anggaran bisa kita tingkatkan. Karena pendapatan daerah kita meningkat dari transper pusat," kata Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Ia berharap, masyarakat dayak dan seluruh etnis lainnya di Kalbar dapat menjaga kerukunan. Sebab, kedamaian dan kebahagiaan hanya bisa tercapai jika keberagamaan terjaga.
Baca Juga: Pekan Gawai Dayak Resmi Dibuka, Pemerintah Tetapkan Jadi Warisan Takbenda
"Kritik dan beda pendapat biasa. Tapi kemajuan daerah mesti jadi komitmen," pesannya.
Sutarmidji juga berharap masyarakat dapat menghilangkan sekat perbedaan dan dapat menempatkan diri, kapan mesti harus berkompetisi dan bersinergi.
"Saya yakin Kalbar jadi Provinsi yang paling maju. Sumber daya alam kita besar. Sementara daerah lain habis. Sementara Kalbar masih baru. Tapi, bukan berarti kita sembrono," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Pekan Gawai Dayak ke Pekan Gawai Dayak ke-XXXVII, tahun 2023, resmi dibuka. Event budaya ini bakal digelar selama tiga hari, sampai Selasa, 23 Mei 2023.
Pekan Gawai Dayak atau disingkat PKD sendiri menjadi agenda tahunan. Telah ada sejak 1986. Kini ditetapkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya takbenda. Budaya takbenda dikenal istilah budaya hidup. Baca Juga: Warisan Budaya Tak Benda Ketua Panitia Pekan Gawai Dayak ke-XXXVII, Yohanes Supriadi Laon mengatakan, tema kegiatan tahun ini yaitu, "Merawat Keberagamaan untuk Kalbar Bermartabat". "Event budaya yang cukup tua ini dilaksanakan setiap tanggal 20 Mei setiap tahun," katanya. Ia bersyukur, event PKD ini telah ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi warisan budaya takbenda, setelah 10 objek yang menjadi standar budaya nasional dapat dipenuhi. "Kami menggandeng semua pihak agar 10 objek budaya nasional dapat dipenuhi. Agar seluruh budaya di Kalbar dapat dilestarikan dan dibakukan," terangnya. Yohanes menambahkan, pada event PKD kali ini, turut dirangkai dengan seminar nasional bertajuk: Hutan dan Tanah Adat Dayak. (Andi)***
Leave a comment