Pekan Gawai Dayak, Sarana Promosi Keunikan Budaya Kalbar
PONTIANAK,insidepontianak.com - Pekan Gawai Dayak perlu dikembangkan dengan membuat video yang bagus sebagai sarana promosi keunikan budaya dari etnis dan menampilkan berbagai ragam budaya serta keunikan alam yang ada Kalimantan Barat.
Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji diawali dengan dipukulnya kangkuang dan secara resmi membuka Pekan Gawai Dayak Provinsi Kalimantan Barat ke - 37 Tahun 2023.
Kegiatan dihadiri Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Marthin Billa beserta jajaran, beberapa anggota DPR RI Dapil Kalbar, Forkopimda Provinsi Kalimantan Barat,
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, beberapa Kepala Daerah Kabupaten/Kota di Kalbar, serta tamu undangan yang berasal dari masyarakat lokal hingga
wisatawan nasional juga wisatawan mancanegara yang memenuhi kawasan di Rumah Radakng Pontianak.
"Saya rasa potensi daerah kita ini yang bisa dijual (memiliki value) yaitu budaya. Budaya itu bisa menjaring wisatawan - wisatawan dari luar. Tadi kita lihat banyak sekali yang hadir
dari Malaysia dan sebagainya, ini juga bisa diikuti oleh etnis-etnis yang lain untuk melaksanakan hal seperti Gawai Dayak ini," harapnya.
Tak hanya itu, Orang nomor satu di Kalimantan Barat juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghilangkan sekat-sekat perbedaan.
"Gunakan itu untuk merajut persatuan demi kemajuan Kalimantan Barat kedepannya. Saya yakin Kalbar ini bisa menjadi Provinsi yang paling maju nanti di Kalimantan, Percaya
omongan saya," ujarnya.
Hal ini karena menurutnya Sumber Daya Alam kalbar saat ini masih sangat besar, sementara daerah-daerah lain sudah banyak yang habis. Oleh karenanya ia menilai, untuk mengelola sumber daya alam yang besar tersebut harus memiliki sumber daya manusia yang handal.
Menurutnya jika Kalbar baru mulai beberapa tahun yang lalu, bukan berarti bisa sembrono. Karenanya ketika Presiden membatasi ekspor bahan tambang mentah diakuinya sangat setuju supaya Kalimantan Barat ini masih ada yang bisa dinikmati oleh anak cucu.
"Kedepan dan yang paling penting, jangan kita membanggakan banyaknya sumber daya alam tetapi kita harus meningkatkan sumber daya manusia. Jangan pernah kita menjadi penonton ketika sumber daya alam kita dieksploitasi atau tereksploitasi kita cuma menjadi penonton, generasi muda kita harus bisa menjadi pelaku dalam meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang ada," harapnya.
Gubernur Kalimantan Barat juga menyerahkan status penggunaan barang milik daerah berupa tanah seluas 3.763 Meter persegi dan bangunan Rumah Adat Betang seluas 613,35 Meter persegi yang terletak di jalan Letnan Jenderal Sutoyo Pontianak untuk dioperasikan oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Barat.
"Kita serahkan kepada DAD supaya DAD bertanggung jawab, tapi bukan hibah asetnya tetap milik Pemprov hanya pengelolaannya kita tunjuk Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalbar, sehingga ada dasar kita memberikan bantuan dan lain sebagainya," terangnya.
Usai melaksanakan pembukaan Pekan Gawai Dayak ke XXXVII, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji bersama Ketua Majelis Pertimbangan MADN, Cornelis, bersama
Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Iwan Setiawan melepas Pawai Budaya yang dimulai dari Rumah Radakng melewati jalan Sultan Syarif Abdurrahman kemudian Jalan Ahmad Yani, melintasi Jalan Veteran dan Gajah Mada, Kemudian Jalan Diponegoro dan berakhir di tempat semula yakni Rumah Radakng. ***
Leave a comment