Kesejukan Ranu Agung: Camping Asik dan Olahraga Panjat Tebing Dibalut Ketenangan Alam
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Ranu Agung berlokasi di pedesaan Probolinggo bagian tenggara. Corak yang melekat bagi pengunjung adalah kesejukan danau yang tenang.
Ranu Agung merupakan salah satu wisata berbentuk danau, namun beragam destinasi dari sekedar santai sampai olahraga panjat tebing bisa dijumpai.
Di sekeliling Ranu Agung sendiri ditumbuhi oleh beragam jenis pohon. Sehingga sekeliling danau akan terasa rindang, di sini pengunjung bisa duduk santai sambil menikmati keindahan sekitar ditemani secangkir kopi.
Akses menuju Ranu Agung terbilang mudah, jarak antara danau yang berlokasi di lereng gunung Lemongan ditempuh sekitar 1 jam 30 menitan dari kota Probolinggo.
Ranu Agung merupakan danau yang berlokasi di desa Ranu Agung, kecamatan Tiris, dan termasuk di dalam kabupaten Probolinggo. Bila merasa bingung, pengunjung hanya perlu mengetik keyword 'Ranu Agung' di Google Map.
Kesejukan alam Ranu Agung karena letak geografisnya berada di dataran tinggi. Bila diukur, danau ini mempunyai ketinggian 700 sampai 1.000 meter di atas permukaan air laut (Mdpl).
Karena sebagai wisata alam yang diminati, tersedia lahan parkir untuk kendaraan motor ataupun mobil. Harganya terbilang murah, dari tarif 3.000 hingga Rp 7.000-an.
Harga karcis parkir tersebut bisa saja berganti, karena kesepakatan pengelola. Sedangkan untuk biaya masuk, pihak Ranu Agung masih tidak menawarkan harga tiket.
Artinya, kawasan danau terbuka untuk umum secara gratis. Hal yang tidak dipungut biaya bukan berarti berkuslitas rendahan. Karena kecantikan Ranu Agung sendiri sudah terawat.
Pengunjung yang ingin segera tiba ke danau harus menempuh perjalanan 1 kilomter ke bawah. Karena Ranu Agung sendiri dikelilingi tebing yang tinggi.
Perjalanan ke bawah ini sudah tertata rapi, sebab pihak telah dibangung tangga beton sebanyak 250-an oleh pemkab Probolinggo. Proses pembangunan ini selesai mulai tahun 2018 silam.
Sebelumnya, bila mengunjungi Ranu Agung memang masih sulit. Terlebih lagi ketika dilanda hujan, akses jalan setapak menjadi licin dan curam.
Di beberapa titik tertentu, banyak sekali sumber air yang sudah dimodif oleh warga setempat untuk kebutuhan minum. Airnya yang bersih bisa langsung ditenggak, atau dimasukkan ke kemasan botol.
Ketika sampai, pengunjung langsung bisa menyewa rakit yang tebuat dari bambu. Kapasitasnya mampu menampung 8 orang dewasa dengan ukuran normal.
Tak jarang di antara pengunjung diajak untuk ikut merasakan sensasi menjala ikan air tawar. Kesempatan ini tidak bisa didapat secara mudah, harus berkenalan dengan warga sekitar.
Ketika rasa penasaran akan Ranu Agung terpuaskan. Bagi yang ahli dalam soal memanjat tebing, wajib mencoba olahraga ekstrim tersebut.
Perlu diperhatikan, tim Insidepontianak sendiri menyarankan olahraga panjat tebing di sekitar tebing Ranu Agung harus orang profesional. Atau didampingi langsung oleh orang yang memahami akan jenis olahraga tersebut.
[caption id="attachment_25575" align="alignnone" width="720"] Salah satu spot tebing yang mengitari Ranu Agung dijadikan sebagai olahraga panjat tebing. (Foto: Andri Ana / Google Map)[/caption]
Adapun peralatannya harus membawa sendiri dari rumah, karena pihak pengelola masih belim menyediakannya dalam bentuk jasa penyewaan.
Menikmati keindahan Ranu Agung juga bisa dieksplor melalui camping. Tanahnya yang berkontur tidak datar sangat cocok untuk shelter berjenis hammock, hanya perlu mengikatkan di pohon-pohon kokoh.
Di sini kita bisa pula memancing ikan air tawar, hasil tangkapan bisa langsung dimasak di tempat.
Puas dengan santapan ikan bakar, bersentuhan dengan danau juga menjadi opsi yang tepat. Banyak pengunjung yang tak segan menceburkan diri, merasakan kesejukan air dari Ranu Agung.
Perlu diingat, pengunjung yang sedang berwisata di kawasan Ranu Agung harus menjaga kelestarian alam dan kebersihannya. Agar danau ini tetap bisa dinikmati tanpa pemandangan kotor. (Dzikrullah). ***
Leave a comment