Mengenal Orangutan Tapanuli, Spesies Terbaru setelah Orangutan Kalimantan dan Orangutan Sumatra, Ini Enam Bedanya
MEDAN, insidepontianak.com - Sudah jadi pengetahuan umum kalau Indonesia memiliki spesies orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatra. Namun belakangan, muncul jenis baru yakni orangutan Tapanuli.
Keberadaan spesies orangutan Tapanuli ini diresmikan pada 2017 lalu. Artinya, masih sangat baru dibanding orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatra.
Secara kasar mungkin tidak terlihat perbedaaannya, namun secara mendetail orangutan Tapanuli jelas berbeda dengan orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatra. Itulah sebab, dia ditetapkan sebagai spesies baru.
Mengutip indonesia.go.id, Senin (12/6/2023), orangutan Tapanuli memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan ciri umum orangutan Sumatra, namun uniknya malah lebih dekat dengan orangutan Kalimantan.
Spesies ini kemudian diberi label tersendiri sebagai Pongo tapanuliensis dan hanya ditemukan di ekosistem atau bentang alam Batangtoru di tiga kabupaten, yakni Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara.
Ada juga yang menyebutnya sebagai orangutan ras Angkola karena hutan tempat tinggalnya bisa dikatakan sebagai wilayah suku Angkola. Meski begitu, ada juga pernyataan yang mengatakan spesies ini ditemukan di Taman Nasional Batanggadis, Kabupaten Mandailing Natal.
Dibandingkan orangutan lainnya, populasi orangutan Tapanuli sangat kecil. Berdasarkan riset terakhir, di habitatnya tinggal tersisa sekitar 800 ekor.
Usia hidup orangutan Tapanuli ditaksir mencapai umur 50-60 tahun dan betinanya baru punya anak pertama di usia 15 tahun, sementara jarak melahirkan anak sekitar 8 atau 9 tahun.
Nah, merujuk situs International Union for Conservation of Nature (IUCN), satwa yang sebagian besar habitatnya berada di atas 850 meter ini telah masuk daftar merah dengan keterangan sangat terancam punah (critically endangered).
Sebagai informasi, orangutan Sumatra cenderung tinggal di pohon-pohon dan orangutan Kalimantan lebih sering turun dan menginjak tanah. Orangutan Sumatra jantan memiliki bobot maksimal rata-rata 90 kg, sementara orangutan Kalimantan jantan berbobot maksimal rata-rata 150 kg.
Warna dan bulu orangutan Sumatra cenderung lebih terang jika dibandingkan dengan orangutan Kalimantan. Orangutan Sumatra berwarna coklat agak oranye, sedangkan orangutan Kalimantan cenderung berwarna cokelat gelap.
Pun, bulu orangutan Sumatra juga cenderung lebih tebal daripada kerabatnya orangutan Kalimantan. Lalu, apa bedanya dengan orangutan Tapanuli?
Baiklah, mari simak perbedaaan antara orangutan Tapanuli (Pongo tapanulensi), Orangutan Sumatra (Pongo abelii), dan orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeu)sebagai berikut:
1. Bentuk tengkorak dan rahang
Tengkorak dan tulang rahang orangutan Tapanuli lebih halus daripada orangutan Sumatra dan orangutan Kalimantan; tengkorak lebih kecil tapi taring lebih besar.
2. Ukuran dan warna Rambut
Orangutan Tapanuli memiliki ukuran tubuh dan warna rambut yang menyerupai orangutan Sumatra, namun memiliki rambut kusam, kepala lebih kecil, dan wajah datar.
3. Bulu dan pipi
Bulu orangutan Tapanuli lebih tebal dan keriting, di mana orangutan Tapanuli jantan memiliki kumis dan jenggot yang menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar yang dipenuhi oleh rambut halus berwarna pirang.
4. Panggilan jarak jauh
Orangutan Tapanuli jantan memiliki panggilan jarak jauh (long call) yang berbeda dengan panggilan jantan dari orangutan Sumatra dan orangutan Kalimantan
5. Bahan makanan
Orangutan Tapanuli juga memakan jenis tumbuhan yang selama ini belum pernah tercatat sebagai sumber makanan bagi dua sepesies orangutan lain, di antaranya seperti biji aturmangan (casuarinaceae), buah sampinur tali/bunga (podocarpaceae), dan agatis (araucariaceae).
6. Gen terpisah
Orangutan Tapanuli berdasarkan gen mitokondria diperkirakan telah terpisah dengan garis keturunan orangutan Sumatera dan orangutan Kalimantan sejak 3,5 juta tahun silam. Namun, memiliki kekerabatan lebih dekat dengan orangutan Kalimantan dibandingkan orangutan Sumatra.
Demkianlah informasi soal orangutan Tapanuli, spesies terbaru yang ditetapkan berbeda dengan orangutan Sumtra dan orangutan Kalimantan. Semoga bermanfaat. (Adelina).***
Leave a comment