Afdeling Jampit Wisata Alam Bondowoso Ala Switzerland, Terkurung di Tengah Pemandangan Surga Dunia
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Afdeling Jampit merupakan salah satu wisata yang paling terkenal bila mengunjungi Kabupaten Bondowoso, keasrian alamnya berlatar Negeri Switzerland.
Afdeling Jampit sebenarnya bukanlah wisata alam Bondowoso biasa, kawasan ini sendiri merupakan sebuah villa yang dikelilingi oleh ragam kebun bunga dan buah.
Uniknya, arsitektur Afdeling Jampit yang terletak di Bondowos ini masih tetap menjaga gaya orisinal. Maklum, bangunan ini telah dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
Adapun lokasinya terbilang mudah ditemui meski harus menyusuri jalanan yang menantang. Villa Belanda ini terletak di Desa Jampit, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Daerah yang dikenal dengan nama julukan Kota Tape ini terletak di kawasan dataran tinggi. Tak ayal, posisi Villa berada di antara lereng gunung Kawah Ijen.
[caption id="attachment_29882" align="alignnone" width="720"] Hamparan berbagai macam bunga yang bisa dinikmati saat berwisata di Afdeling Jampit. (Foto: Bambang Priyo Cahyono / Google Map)[/caption]
Artinya, bila sedang bermalam atau singgah ke Afdeling Jampit pengunjung bisa memilih tiga wisata sekaligus. Pertama area villa sendiri, kemudian juga ada opsi gunung Rawung dan Kawah Ijen.
Sebagai nilai bonus terletak di samping lereng gunung, villa Belanda ini memiliki suhu alam sekitar 18 sampai 20 derajat celcius. Sehingga, nuansa sejuk dan tenang menyegarkan pikiran yang butuh refreshing.
Afdeling Jampit memiliki sebuah bnagunan villa, kemudian di bagian belakang terdapat kebun bunga serta disediakan pula kebun strawberry yang bisa diicip langsung.
Bangunan tua ini sendiri masih berdiri tegak walaupun hampir menginjak satu abad. Maklum, Belanda yang merintisnya telah mendirikan villa tersebut pada tahun 1927.
Tahun pembangunan itu juga bisa dilihat langsung melalui taman bunga yang membentuk angka 1927 di bagian halaman depan. Apda sisi agak menyamping, juga terdapat sebuah pohon yang telah berusia tua.
Pada masa pemerintahan Belanda berkuasa di Nusantara, kawasan pegunungan Ijen merupakan perkebunan kopi arabica. Untuk menyediakan akomodasi, pihak kolonial mendirikan sebuah tempat tinggal itu.
Dulunya, tempat ini dihuni oleh para pekerja kebun kopi dan juga diisi oleh beberapa orang Belanda sebagai atasan mereka.
Konsep bangunannya sangatlah bergaya eropa vintage, pada bagian bawah diperkuat dengan susunan batu yang telah disemen kokoh. Sesangkan untuk dindingnya terbuat dari kayu.
Ketika Indonesia merebut kemerdekaan secara mandiri, pengurusan Afdeling Jampit kemudian jatuh di bawah tangan PT PN XII.
Meski sudah menjadi bangunan sejarah, pengunjung dapat menyewanya dengan harga permalam Rp 2,5 jutaan. Terdapat perapian ala Eropa dan 4 kamar dengan 2 bed di setiap kamarnya.
Ukuran ruang tengahnya pun juga luas, terdapat pula perapian Eorapa yang dapat menghangatkan badan ketika suhunya turun drastis. Ruangan ini sangat nyaman untuk mengisi momen santai bersama teman-teman.
[caption id="attachment_29883" align="alignnone" width="720"] Suasana padang rumput yang tidak kalah keren dengan pemandangan Negeri Switzerland. (Rahmad Munip / Google Map)[/caption]
Namun, bila wisatawan hanya ingin menikmati kawasan bangunan Belanda dari luar saja. Mereka bisa datang dengan gratis tanpa dipungut tiket masuk.
Wisatawan dapat berpose keren di atas pohon yang berada di sisi samping depan Afdeling. Pengelola juga menyediakan tangga agar naik ke atas batangnya lebih aman.
Suasana alam milik Switzerland pun juga dimiliki oleh wisata alam satu ini. Hal itu dapat dibuktikan langsung dengan mengunjungi ladang bunga yang dikelilingi pegunungan.
Bahkan, kawasan alam ini juga sering dijadikan latar belakang untuk sesi pemotretan acara prewedding. Dijamin, hasil gambar yang dihasilkan bakalan disangka ke luar Negeri.
Bila berkunjung ke Bondowoso bersama orang terdekar, ajaklah mereka untuk bermalam semalaman agar suasana sejuk dengan pemandangan surgawi milik Afdeling Jampit dapat dirasakan bersamaan. (Dzikrullah) ***
Leave a comment