Cita Rasa Sate Melayu yang Khas: Andalkan Kuah Kaldu dan Perasan Jeruk Songkit

2024-09-25 20:30:11
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Ada begitu banyak jenis sate di Indonesia, satu di antaranya adalah Sate Melayu. Makanan ini bisa dikatakan beda karena mengandalkan kuah kaldu dan jeruk songkit. Selain menggunakan kuah kaldu dan perasan jeruk songkit, Sate Melayu juga menggunakan kacang. Rasa makanan yang jamak di Kalimantan Barat ini manis dan gurih. Ada dua jenis daging yang dipakai pada Sate Melayu ini, yakni ayam dan sapi. Kehadiran kuah kaldu dan jeruk songkit inilah yang menjadi pembedanya. Penggunaan kata Melayu tentu menunjukkan daerah atau kawasan asal makanan ini. Seperti sate Padang dari Sumatra Barat, sate Madura atau sate Ponorogo dari Jawa Timur, dan sebagainya. Nah, sate ini bisa dikatakan dari keberadaan suku Melayu yang ada di Kalimantan Barat. Jika diperkecil daerahnya, maka mengarah ke Pontianak. Di ibukota Kalimantan Barat ini, sate Melayu adalah sesuatu yang jamak. Sebagian orang ada yang menyebutnya sebagai sate kuah Pontianak. Mengutip travelingyuk.com, Selasa (1/8/2023), sate ini terbuat dari daging ayam ataupun daging sapi yang dihidangkan dengan kuah kaldu. Itulah pembeda dengan sate pada umumnya. Selain itu, untuk menambah kelezatan sate Melayu ditambahkan jeruk kit kia atau songkit yang tumbuh di Kalimantan Barat dan banyak ditemukan di Pontianak. Jeruk songkit ini, selain untuk mumbu masakan, bisa juga dibuat minuman hangat yang sangat baik untuk dikonsumsi pada saat lelah setelah beraktivitas maupun tidak. Jeruk songkit ini secara luas disebut sebagai limau kasturi. Kadang, penggunaan jeruk songkit digantikan oleh jeruk sambal atau jeruk nipis, tapi hal itu jelas mengubah rasa sate Melayu. Keunikan lain sate Melayu adalah pada proses pembuatannya. Daging ayam atau sapi yang sudah ditusuk-tusuk direndam dalam bumbu medok Melayu sehari sebelum dibakar. Dibiarkan lama agar bumbunya lebih meresap ke dalam daging. Setelah diberi bumbu, maka sate tersebut dibakar selama beberapa menit agar matang dagingnya. Bumbu ini memiliki tekstur kental dengan dominasi cita rasa rempah-rempah, sebut saja kunyit. Berkat rempah-rempah yang terkandung di dalamnya, cita rasa sate Melayu menjadi sangat kaya. Nah, kalau sate pada umumnya disiram dengan bumbu kacang atau kecap, maka penganan satu ini dihidangkan dengan kuah kaldu. Kuanya terbuat dari jenis daging satenya, dicampur kayu manis dan bunga pekak. Penyajiannya pun spesial, dalam satu wadah terdapat potongan ketupat, timun, lalu sate yang telah dibakar, disiram dengan kuah kaldu. Terakhir tentu tidak ketinggalan perasan jeruk songkit. Yang jelas, sate Melayu yang memiliki cita rasa manis dan berempah ini termasuk cukup populer di Kalimantan. Kalau sudah mencoba sekali akan kecanduan karena banyaknya keunikan sajian ini. Inilah alasan mengapa sate Melayu harus dipertahankan agar tetap bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya. Demikian informasi soal sate Melayu. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment