Ragam Menu Ale-ale, Bahan Makanan Khas Ketapang yang Direbus Pakai Garam Saja Sudah Enak

2024-11-23 20:20:07
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Ale-ale merupakan bahan makanan khas yang berasal dari Kabupaten Ketapang. Ketika diolah menjadi sebuah masakan, sejenis kerang ini akan sangat nikmat. Bahkan tanpa diolah berlebihan, cukup direbus dengan garam saja, ale-ale sudah nikmat. Itulah sebab, di Ketapang, makanan khas ini sedemikian populer. Uniknya, meski di daerah lain ada hewan sejenis, tapi tidak sama dengan ale-ale. Terlebih makanan khas Ketapang ini hanya didapat dari Sungai Pawan. Mengutip budaya-indonesia.org, Rabu (2/8/2023), ale-ale menjadi alternatif panganan yang banyak dicari terutama oleh masyarakat Ketapang yang sudah bermukim di Pontianak. Namun, tidak mudah mencari panganan jenis ini di Pontianak, tak sembarang orang bisa memasaknya dengan rasa seperti di tempat asalnya. Ale-ale adalah sejenis kerang yang mirip seperti remis, tapi bentuknya lebih kecil. Cangkangnya berwarna putih dan dagingnya berwarna putih bening. Uniknya, ale-ale hanya ada di Kalimantan Barat, khususnya Ketapang. Bahkan Ketapang juga dikenal dengan sebutan Kota Ale-ale. Hewan air ini dijadikan simbol atau tagline Ketapang. Menurut mitos yang beredar, ale-ale adalah sejenis hewan yang berasal dari buah pohon ketapang yang jatuh ke dalam sungai. Saking akrabnya Ketapang dengan ale-ale, kota ini membangun Bundaran Ale-ale di titik nolnya. Bundaran ini menjadi simbol legenda pohon ketapang dan ale-ale. Menurut cerita masyarakat, Sungai Pawan merupakan penjelmaan dari pohon ketapang raksasa di kota ini, dan ale-ale awalnya adalah buah dari pohon ketapang itu. Seiring waktu, banyak penduduk Kota Ketapang bekerja menjadi nelayan ale-ale atau membuka usaha kuliner ale-ale. Nah, sebagai makanan, kerang berprotein tinggi ini rasanya sangat gurih dan mudah diolah. Olahan ale-ale paling sederhana tapi paling banyak disukai adalah dimasak dengan cara direbus dan hanya dibumbui dengan garam. Ale-ale juga dapat diolah menjadi berbagai macam masakan seperti sambal ale-ale, ale-ale tumis, serundeng ale-ale, ale-ale kuah kental, ale-ale asam garam, sate ale-ale, dan lain lain. Selain lezat, ale ale memiliki kadar protein yang tinggi, sehingga baik untuk kesehatan. Begitupun, di Pontianak ada usaha kuliner ale-ale yang terkenal. Namanya Pondok Ale-Ale. Warung makan ini berarsitektur kayu dan berdiri kokoh di Jalan Putri Candramidi, Kecamatan Pontianak Kota. Pondok ini merupakan sebuah restoran yang menjual makanan khas masyarakat Melayu pesisir Kabupaten Ketapang. Pemilik restoran, Edy Hartono, mengatakan bahwa di tempat asalnya pengolahan ale-ale masih dilakukan secara tradisional. Atmosfer bisnis kuliner kemudian memaksanya berinovasi dan mengembangkan berbagai variasi dalam menyajikan ale-ale. Dari eksperimennya lahirlah berbagai menu seperti ale-ale segar asam pedas yang terinspirasi dari ikan asam pedas; ale-ale segar mercon yang sangat pedas karena dicampur cabai rawit; atau ale-ale dabulilang segar yang bumbunya merupakan racikan berbagai bumbu masakan lain. Nyatanya keberadaan ale-ale tergantung musim. Dalam kondisi laut normal, ale-ale termasuk mudah diperoleh. Namun jika gelombang laut tinggi, ale-ale akan susah didapat. Pemesanan ale-ale dalam jumlah banyak menjadi solusi agar tak kehabisan stok. Setelah direbus, disimpan dalam mesin pendingin agar tahan lama. Kini Pondok Ale-Ale sudah memiliki tiga cabang di Pontianak yakni di Jalan Putri Candramidi, KS Tubun, dan di Ayani Mega Mall. Pondok Ale-Ale tercatat sebagai satu-satunya restoran yang menyediakan menu khas ale-ale di Pontianak. Uniknya di Ketapang tempat asal makanan ini, tak ada satupun restoran yang secara khusus menyediakan menu ale-ale. Makanan khas ini diolah rumahan atau warung biasa dan belum bertaraf restoran. Demikian soal ale-ale, kerang khas Ketapang yang mulai banyak dijadikan menu kuliner. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment