Kaum Bapak Wajib Paham, Ini Perubahan Psikis Kaum Ibu saat Hamil

2024-09-25 18:17:23
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Hamil adalah sebuah kenyataan yang membahagikan bagi pasangan suami istri. Calon bapak dan calon ibu pun biasanya menyabut dengan suka cita. Namun, sang ibu sering aneh dan kadang bertingkah di luar nalar. Nah, si bapak wajib tahu agar tak salah paham dengan perubahan tersebut. Hal ini penting bagi si bapak karena sikapnya bisa membuat sang ibu tenang. Psalnya, setiap wanita hamil pasti mengalami perubahan fisik dan psikis. Pasalnya, mengutip yankes.kemkes.go.id, Jumat (11/8/2023), kehamilan yang dijalani dengan bahagia, santai, lapang dada akan membawa pada kehamilan yang sehat secara psikis. Sudah jamak diketahui kalau kehamilan merupakan masa yang berat bagi seorang ibu. Karena itu, ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terutama dari suami. Terlepas soal perubahan fisik, ibu hamil justru lebih banyak mengalami perubahan psikologis selama kehamilan. Perubahan psikologis ini akan mempengaruhi suasana hati, penerimaan, sikap dan bahkan nafsu makan. Faktor penyebab terjadinya perubahan psikologis ibu hamil adalah meningkatnya prosuksi hormon progesteron. Akan tetapi tidak selamanya pengaruh hormon progesteron menjadi dasar perubahan, melainkan kerentanan daya psikis seseorang atau yang lebih dikenal dengan kepribadian. Ibu hamil yang menerima atau sangat mengharapkan kehamilan akan lebih baik dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan. Berbeda dengan ibu hamil yang bersikap menolak kehamilan. Denngan kata lain, kondisi ketika hamil dianggap sebagai hal yang meresahkan atau mengganggu. Kondisi tersebut akan mempengaruhi kehidupan psikis ibu menjadi tidak stabil. Nah, untuk akum bapak, berikut perubahan psikologis ibu pada masa hamil yang patut disikapi dengan bijak: 1. Perubahan emosional Terdapat penurunan kemauan seksual kerena rasa letih dan mual, terjadinya perubahan suasana hati seperti depresi atau khawatir mengenai penampilan dan kesejahteraan bayi dan dirinya. Cemas dan mulai memperhatikan bayinya apakah akan lahir dengan sehat. Kecemasan akan meningkat seiring bertambahnya umur kehamilan. Ada rasa gembira bercampur takut karena telah mendekati persalinan dan apaakah bayi akan lahir sehat, berikut cemas dengan tugas-tugas yang akan menunggu setelah persalinan. 2. Cenderung malas Perubahan hormonal mempengaruhi gerakan tubuh ibu, seperti gerakannya yang semakin lamban dan cepat merasa letih. Keadaan tersebut membuat ibu hamil cenderung menjadi malas. 3. Sensitif Reaksi ibu menjadi lebih peka, mudah tersinggung dan mudah marah. Keadaan seperti ini sudah semestinya harus dimengerti suami dan jangan membalas kemarahan dengan kemarahan karena akan menambah perasaan tertekan. Perasaan tertekan akan berdampak pada perkembangan fisik dan psikis bayi. 4. Mudah cemburu Ada keraguan kepercayaan terhadap suami, seperti takut ditinggal suami atau suami pergi dengan wanita lain. Perlu komunikasi yang lebih terbuka antara suami dan istri. 5. Meminta perhatian lebih Tiba-tiba ibu menjadi manja dan ingin selalu diperhatikan. Perhatian yang cukup dapat memicu tumbuhnya rasa aman dan nyaman serta menyokong pertumbuhan janin. Nah, perubahan –perubahan psikis tersebut di atas harus mesti disikapi dengan baik, diterima, dimaklumi, dan akhirnya bisa dinikmati. Tentunya dengan dukungan dari pasangan, keluarga, lingkungan sekitar serta tenaga kesehatan. Menjalani kehamilan yang sehat secara fisik dan psikis akan membentuk generasi baru yang sehat dan cerdas. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment