Ikan Bakar Mahal ala Mak Etek Pontianak: Andalkan Resep Rahasia Perpaduan Minang dan Melayu
MEDAN, insidepontianak.com - Mak Etek adalah brand yang cukup ternama di Pontianak. Warung nasi yang mengandalkan ikan bakar ini memadukan rasa Minang dan Melayu.
Ya, Mak Etek aslinya memang orang Minang. Namun, dia berhasil memadukan rasa ikan bakar dengan rasa Melayu Pontianak hingga sangat digemari.
Ikan bakar ala Mak Etek yang memadukan rasa Minang dan Melayu pun bertahan puluhan tahun. Bahkan, telah menjadi salah satu ikon kuliner Pontianak.
Jika Anda ingin merasakan kuliner ini bisa mendatangi langsung ke Jalan Putri Dara Nate, Sungai Bangkok, Kecamatan Pontianak Barat. Di lokasi inilah Warung Nasi Mak Etek Cabang Menara berada.
Melansir gotravelly.com, Senin (28/8/2023), warung ini sejatinya sudah sangat legendaris karena berdiri sejak 1990. Buka dari pukul delapan pagi sampai tutup pukul 10 malam.
Secara fisik, Warung Nasi Mak Etek Menara ini sejatinya tidak besar. Meskipun begitu, pengunjungnya padat dan tidak pernah sepi.
Kalau lagi makan di warung ini, teriakan "tambah nasi', "tambah ikan", "tambah lauk" akan menjadi hal biasa. Ya, itulah "musik" ketika Anda makan di Warung Nasi Mak Etek Menara.
Menariknya, di Warung Nasi Mak Etek Menara, Anda bisa langsung menyaksikan proses pembakaran ikan dan pemasakan menu lainnya. Harumnya ikan bakar akan langsung menusuk ke hidung.
Terdapat dua pilihan tempat duduk. Yakni bagi yang suka beramai-ramai bisa di ruang utama atau yang lebih suka lebih formil, bisa duduk di ruangan yang ada di sebelah Warung Nasi Mak Etek Menara.
Yang jelas, salah satu yang paling terkenal dari Warung Nasi Mak Etek ini adalah hidangan ikan bakar. Rasanya yang lezat dan cita rasanya yang khas membuat hidangan ini sangat digemari.
Melansir belazipper.blogspot.com, Senin (28/8/2023), Mak Etek sejatinya adalah Bagindo Alizar. Seorang pria kelahiran Sungai Limau, Pariaman, Sumbar, dan menetap di Pontianak sejak 1957.
Nah, tidak sembarang bahan dipilih oleh Mak Etek untuk menu ikan bakar. Warung ini hanya menyediakan ikan “mahal” seperti baronang, tengiri, serta kakap merah.
Alasan Mak Etek karena demi kepuasan pelanggan, yaitu menikmati ikan mahal dengan bumbu yang cocok sesuai selera tapi harganya terjangkau.
Tidak hanya itu, demi menjamin mutu dagangannya, Mak Etek tetap mendatangkan beras merek tertentu selama 16 tahun terakhir sebanyak tiga ton per bulan. Bahkan, dia sampai membuat gudang berasnya.
Ceritanya, Mak Etek melihat, produk ikan di Pontianak luar biasa banyak, namun belum diolah secara maksimal. Padahal, ikan di Pontianak lebih enak sebab kadar garam lautnya rendah.
Mak Etek kemudian mencoba mengolah ikan-ikan mahal itu dengan mengacu pada selera orang lokal, berbeda, tapi harganya tetap terjangkau.
Akhirnya dia pun mencoba-coba resep yang pas. Nah, setelah proses panjang, dia akhirnya mendapatkan resep baru yang berbeda dengan masakan Minang atau Melayu Pontianak.
Ternyata resep “penemuannya” itu disukai dan laris hingga sekarang. Berbagai kalangan yakni dari orang biasa hingga pejabat menyukai ikan bakar dan gulai kepala ikannya.
Selain ikan bakar dan gulai, di Warung Nasi Mak Etek Pontianak ini juga tersedia gulai petai, tauge rebus, daun ubi, dan sebagainya. Setiap hidangan disajikan dengan bumbu khas yang unik.
Demikian soal Warung Nasi Mak Etek Pontianak. Warung yang mengandalkan ikan bakar perpaduan Minang dan Melayu. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Leave a comment