Istana Kuning di Jantung Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat: Berbahan Kayu Ulin tanpa Cat
MEDAN, insidepontianak.com - Mendengar kata Istana Kuning tentu langsung terbayang sebuah warna. Namun di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, berbeda karena dia berwarna kecokelatan dari kayu ulin tanpa cat.
Ya, Istana Kuning memang didominasi warna alami tanpa cat dari kayu ulin. Namun, istana yang berada di jantung Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, ini tampil megah.
Bahkan, Istana Kuning yang berbahan kayu ulin tanpa cat ini menjadi tempat populer di Kotawaringin Barat. Sebuah destinasi wisata sejarah di Pangkalan Bun yang sangat menarik.
Melansir mmc.kotawaringinbaratkab.go.id dan kmstour.com, Kamis (14/9/2023), Istana Kuning ini juga disebut sebagai Istana Indrasari Bukit Indra Kencana dan merupakan wajah dari Kerajaan Kutaringin.
Istana ini didirikan pangeran ke-9 dari Kerajaan Kutaringin, yaitu Imanudin yang menjabat pada 1811-1841. Konon, Istana Kuning sebenarnya adalah istana kedua yang dibangun di Kalimantan Tengah setelah Istana Al Mursari di Kotawaringin Lama.
Yang jelas, Istana Kuning ini merupakan kebanggaan sejarah dan budaya kerajaan Islam di Kalimantan Tengah. Bangunan asli istana merupakan perpaduan berbagai kebudayaan seperti Melayu, China, dan Dayak.
Masuknya unsur China dikarenakan salah satu istri sang pendiri istana tersebut, Imanudin, berasal dari China. Nampak tangga-tangga yang jenjang akan mengantar langkah pengunjung ke pintu masuk istana ini.
Bangunannya serupa rumah panggung yang megah dan terbuat dari kayu ulin. Kayu khas Kalimantan ini terkenal karena kekuatannya. Warnanya dibiarkan kecokelatan alami tanpa dicat.
Istana ini memiliki luas kurang lebih 2.000 meter persegi. Terdapat empat pucuk meriam kuno buatan tahun 1840 berada di sisi barat atau halaman depan bangunan yang merupakan warisan Kesultanan Kutaringin.
Tiang-tiang dalam istana kuning penuh dengan ukiran. Salah satu motif yang cukup menarik adalah daun bunga teratai dan pakis di guci atau belanga.
Penamaan Istana Kuning sendiri bukan tanpa alasan. Warna kuning adalah warna keramat bagi masyarakat Kotawaringin. Selain itu, ada bagian istana yang dinamakan Dalem Kuning yakni pusat pemerintahan, dan tempat tinggal raja.
Menurut sejarah, pada masa pemerintahan kesultanan Kutaringin, bahan kayu yang digunakan untuk membuat istana memang berwarna ini. Hampir keseluruhan istana bewarna kuning sehingga istana tersebut dinamakan Istana Kuning.
Selain Dalem Kuning, istana ini juga memiliki tiga bagian lain. Yaknii bangsal atau tempat penerimaan tamu kerajaan, rumbang yang berarti tempat raja bersemedi, dan pedahiran yakni ruang makan kerajaan.
Nyatanya, Istana Kuning ini pernah terbakar pada tahun 1986. Kebakaran tersebut kabarnya dilakukan oleh seorang wanita yang hilang akal bernama Draya.
Peristiwa tersebut menghanguskan seluruh bangunan Istana Kuning berikut isinya. Pemugaran baru dilakukan pada 2000 namun tentu bangunannya sudah tidak sama seperti dulu.
Istana ini mulai difungsikan untuk kegiatan pariwisata dan perkantoran dengan tujuan mengakrabkan istana dengan masyarakat setempat.
Yang jelas, ukuran bangunan Istana Kuning besar dan luas. Terdapat jajaran lukisan raja-raja terdahulu yang berderet rapi di salah satu pojok ruangan.
Terdapat pula kereta kuda yang biasa digunakan keluarga kerajaan zaman dulu untuk berkeliling. Lemari kaca di salah satu sisi ruangan menampilkan beberapa peninggalan kerajaan.
Satu hal yang harus diperhatikan saat berkunjung ke Istana Kuning, Anda diwajibkan mengenakan pakaian yang sopan dan tertutup.
Pengunjung juga dilarang keras merokok selama berada di area istana ini karena istana terbuat dari bahan yang mudah terbakar.
Sebagai informasi, jika dihitung dari Ibukota Kalimantan Tengah, Palangkaraya, maka Anda harus melintasi jarak 453 kilometer. Atau, dengan waktu tempuh kurang hampir sembilan jam.
Demikian informasi soal Istana Kuning yang tidak berwarna kuning dan berada di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Leave a comment