Micin dan Garam Sama-sama Berbahaya bagi Tubuh: Ini Faktanya?

2024-11-11 05:49:45
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Jika harus memilih ketika memasak, garam atau micin, Anda akan pilih mana? Kedua bahan ini memeliki kelebihan masing-masing dan juga dianggap bisa berbahaya bagi tubuh.

Mungkin, garam cenderung dianggap lebih baik karena masyarakat sudah terbiasa menggunakannya untuk penguat rasa masakan. Sementara, micin lebih berbahaya.

Padahal, micin maupun garam sama-sama berbahaya bagi tubuh. Ya, kedua bahan ini bisa sangat berbahaya kalau dikonsumsi atau asupannya melebihi batas toleransi.

Melansir halodoc.com, Rabu (1/11/2023), meski tubuh memerlukannya, tapi penggunaan micin alias MSG (Monosodium Glutamat) maupun garam sebaiknya tidak melebihi batas.

Hingga kini masih banyak pandangan yang berbeda terkait mana yang lebih baik antara konsumsi garam atau micin. Namun, salah satu yang harus diwaspadai adalah tingkat konsumsi natrium pada tubuh.

Sebagian menyebut bahwa kandungan natrium yang ada di micin lebih rendah dari garam, yaitu 12 persen. Sementara itu, garam dapur memiliki 39 persen natrium.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan angka konsumsi natrium per hari adalah kurang dari 2.000 miligram. Artinya penggunaan garam maupun micin sebaiknya tidak lebih dari satu sendok teh.

Terlalu banyak mengonsumsi natrium dapat mengakibatkan naiknya tekanan darah. Jika hal ini terjadi, penyakit kardiovaskular akan lebih mudah menyerang.

Selain itu, natrium yang dikonsumsi berlebihan juga bisa memicu kanker lambung, obesitas, dan menurunnya kepadatan mineral tulang.

Hingga kini belum ada penelitian pasti yang menyebut mana lebih baik antara micin alias MSG dan garam. Namun, ada baiknya untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Memang akan terasa aneh, karena bumbu penyedap pada dasarnya berfungsi untuk menambahkan rasa pada masakan, sehingga seseorang menjadi lebih berselera.

Namun, tak perlu khawatir, ada beberapa trik yang bisa diterapkan untuk mendapatkan rasa masakan yang nikmat tanpa menggunakan garam atau micin berlebihan. Salah satunya adalah dengan menonjolkan rasa lain.

Sebuah penelitian menyebut bahwa membuat masakan dengan rasa pedas yang menonjol dapat mengurangi keinginan lidah untuk mengecap rasa garam.

Artinya, bisa menggunakan cabai dan rempah-rempah dalam memasak untuk mendapatkan rasa masakan yang lebih kuat. Seperti seledri, daun bawang, bawang merah, bawang bombay, daun salam, lada, kencur, dan bahan masakan lainnya.

Ya, micin adalah salah satu bumbu yang sering menjadi perdebatan dalam dunia kuliner. Terlepas dari segala kontroversi, faktanya, micin adalah bahan yang ada dalam masakan sehari-hari.

Nah, berikut ini beberapa fakta seputar micin yang menarik untuk disimak:

  1. Glutamat adalah Rasa Gurih yang Murni
    Glutamat adalah rasa gurih yang paling murni, yaitu rasa dasar kelima. Reseptor rasa gurih pada lidah memiliki afinitas khusus terhadap glutamat bebas.

Jadi, glutamat bukanlah sesuatu yang harus dihindari, tetapi justru bisa meningkatkan kenikmatan rasa dalam makanan.

  1. Kandungan Glutamat dalam Makanan
    Sebenarnya kebanyakan orang mengonsumsi antara 10 hingga 20 gram glutamat setiap hari dari makanan. Namun, kandungan glutamat dari bumbu atau bahan tambahan dalam makanan biasanya kurang dari 10 persen.

Jadi, meskipun glutamat ada dalam banyak makanan, konsumsinya dalam jumlah besar tetap tidak mungkin.

  1. MSG Adalah Senyawa Alami
    Micin atau MSG adalah garam natrium yang berasal dari asam amino yang ada dalam makanan kaya protein. Senyawa ini terkandung secara alami di banyak jenis makanan, seperti tomat dan keju.

Proses produksi MSG melibatkan fermentasi, mirip dengan yang ada dalam pembuatan anggur, cuka, dan yoghurt. Karbohidrat dari jagung atau tebu difermentasi untuk menghasilkan glutamat, yang kemudian dimurnikan dan dikristalisasi sebelum dikeringkan.

  1. Tubuh Memproses Glutamat dengan Aman
    Tubuh memproses glutamat dengan cara yang sama, baik berasal dari makanan yang dikonsumsi maupun ditambahkan sebagai bumbu dalam bentuk MSG.

Glutamat penting untuk metabolisme yang sehat, dan sebagian besar glutamat dari makanan yang dikonsumsi menjadi bahan bakar oleh sel-sel sistem pencernaan.

  1. Penggunaan MSG yang Tepat
    Hanya sedikit tambahan glutamat yang diperlukan untuk mengoptimalkan rasa gurih. Menggunakan lebih banyak memang tidak akan membahayakan tubuh.

Namun, seperti halnya garam, jika digunakan secara berlebihan, makanan mungkin tidak akan terasa enak. Jadi, penting untuk menggunakan micin dengan bijak dalam masakan.

Demikian soal dua bumbu atau bahan penguat rasa makanan, garam dan micin, yang berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment