Cegah DBD, Dirut RS Soedarso Imbau Masyarakat Bersihkan Lingkungan
PONTIANAK, insidepontianak.com - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Soedarso, Harry Agung Tjahyadi mengimbau seluruh orang tua menjaga anak-anak, mengingat kasus demam berdarah dengue atau DBD kembali marak.
Menurutnya, untuk mengurangi resiko penularan DBD perlu kepekaan secara kolektif oleh masyarakat. Membersihkan lingkungan menjadi kunci mencegah nyamuk berkembang biak.
Karena itu, ia mendorong adanya gerakan bersama dari RT, RW, keluarga, dan sekolah, bergotong royong membersihkan lingkungan masing-masing.
Di sisi lain, pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas juga diharap ditingkatkan. Sehingga jika ditemukan kasus penularan DBD, bisa segera mendapat penanganan cepat.
"Ini harus menjadi perhatian kita semua," ujarnya.
Harry mengatakan, sepanjang Januari hingga Desember 2023, RSUD Soedarso telah merawat pasien DBD sebanyak 702 orang.
Menurutnya, sebagian besar kasus DBD merupakan kelompok usia 5-14 tahun. Jumlahnya mencapai 400 orang. Sementara kasus DBD usia 1-4 tahun mencapai 160 orang. Selebihnya, merupakan orang dewasa.
"702 anak dirawat dari Januari sampai hari ini, memang ada yang meninggal. Jumlahnya, sekitar 8 anak. 1 dari Mempawah, 2 Pontianak, dan 5 dari Kubu Raya. Sebagian besar datang ke rumah sakit dalam kondisi syok," kata Harry Agung.
Ia pun menyebut, peningkatan kasus DBD masih berpotensi terjadi, mengingat musim penghujan mulai tiba.
Pasalnya, nyamuk aedes aegypti penular demam berdarah itu mudah berkembang di air tergenang. Karena itu, masyarakat harus mewaspadai hal ini.
Lingkungan harus dijaga kebersihannya. Kaleng-kaleng bekas mesti dikubur. Bak air juga harus rutin dikuras. Supaya nyamuk tidak berkembang biak.
"Kemudian anak-anak yang di rumah atau di sekolah diberikan lotion atau minyak serai, saya kira kita juga harus mulai melakukan gerakan bersama dari guru ke anak-anak sebelum pembelajaran," pesannya.***
Leave a comment