Mahasiswa Unisma Lulus Cumlaude dan Berprestasi
MALANG, insidepontianak.com - Mengawali tahun 2024, Universitas Islam Malang menggelar prosesi wisuda periode ke-72 pada Sabtu, (6/1/2024).
Wisuda ini diikuti oleh 614 mahasiswa dari program Doktor, Magister dan Sarjana. Dua di antaranya lulus cumlaude.
Dari ratusan mahasiswa itu, diperoleh lima lulusan terbaik dari masing-masing program pendidikan. Di antaranya ada Sardin Wance MKn.
Dia berhasil menjadi lulusan terbaik program Pascasarjana dari Prodi Kenotariatan. Pria asal Buru Selatan–Maluku ini meraih IPK 3,96.
Melalui tesis berjudul: Pembatalan Perjanjian Secara Sepihak Akibat Force Majure Ditinjau dari UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Hasil penelitian tesisnya mengusulkan kepada pemerintah agar dapat merubah Undang-Undang Ketenagakerjaan karena masih pakai yang lama bukan baru.
“Saat pandemi kemarin banyak pembatalan (kerja) sepihak dan belum ada penyelesaian yang real sampai sekarang,” terang Sardin Wance.
Setelah menyelesaikan studinya, Sardin ingin mendirikan kantor notaris di Maluku.
“Saya dulu S1 di STAIN Ambon. Karena senior banyak yang merekomendasikan, kalau mau ambil notaris, bisa di Unisma, lebih bagus. Makanya saya kuliah ke sini. Rencananya nanti mau kembali lagi ke Ambon, mau buka kantor sendiri,” ungkapnya.
Kemudian M Indra Riamizad Raicudu SPd. Mahasiswa asli Malang ini lulus dengan IPK 3,97 dari prodi Pendidikan Matematika, FKIP.
Ia mengusung skripsi berjudul Penerapan Problem Based Learning Berbasis Outdoor Learning pada Materi Dimensi Tiga untuk Meningkatkan Penalaran dan Koneksi Matematis Siswa Kelas VIII MTs Al-Hidayah Karangploso.
“Dalam skripsi ini, karena banyak yang menilai matematika itu mengerikan maka saya memikirkan bagaimana agar matematika itu juga disenangi dengan disesuaikan melalui materi yang ada pada realitas kehidupan yakni kubus dan balok,” kata dia.
Berkuliah di Unisma, lanjut Indra seperti kesempatan untuk memperbaiki diri. Berbekal latar belakang pendidikan pondok pesantren, Indra mantap memilih Unisma. Alhasil, bukan saja menjadi lulusan terbaik, tapi juga menjadi hafiz Al-Quran 20 Juz.
“Dari SMP saya sudah mondok sampai dengan SMA. Awal kuliah saya belum mondok, kemudian di semester tiga ada temen saya termotivasi teman di prodi matematika yang tinggal di Pesantren Kampus Ainul Yaqin (PKAY) Unisma bisa menghafal Al-Quran. Alhamdulillah, hafalan qur’an (saya) sudah berjalan 20 juz,” jelas Indra yang merupakan anak petani.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Maskuri MSi menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai upaya percepatan di bidang akademik tanpa mengesampingkan kualitas, upaya percepatan ini sudah bukan hanya berorientasi pada skripsi.
“Sekarang tak berorientasi pada skripsi tapi juga membuat jurnal, magang di perusahaan dan harus ada laporan karya ilmiahnya untuk percepatan pelayanan akademik,” pungkasnya.***
Leave a comment