Kanwil Kemenkumham Kalbar Perkuat Peran Kehumasan, Upaya Meningkatkan Pelayanan Publik
PONTIANAK, insidepontianak.com - Kantor wilayah atau Kanwil Kemenkumham Kalbar, terus memperkuat peran kehumasan dalam mendukung transparansi dan pelayanan publik yang lebih baik.
Salah satunya dengan menggelar kegiatan penguatan humasan dalam Rangka Hari Pengayoman ke-79. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya peningkatan komunikasi pemerintah dengan masyarakat.
Terutama dalam menyampaikan informasi mengenai kebijakan dan program-program pemerintah di bidang hukum dan HAM.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber praktisi kehumasan Irjen Pol (Purn) Ronny Franky Sompie, serta dihadiri secara langsung oleh Pimti Pratama, pejabat Manajerial dan Non Manjerial Kanwil Kemenkumham Kalbar, para Kepala UPT dan Humas UPT yang mengikuti secara langsung dan juga secara virtual.
Kepala Kantor Wilayah Muhammad Tito Andrianto menekankan pentingnya peran humas. Dua bukan sekadar alat untuk memenangkan pertempuran, tetapi lebih dari itu, humas adalah jantung yang memompa kehidupan dalam sebuah institusi.
"Tanpa humas, sebuah organisasi akan kesulitan untuk berkomunikasi secara efektif dengan publik, membangun citra positif, serta menghadapi berbagai tantangan yang muncul,” ucap Kakanwil.
Dalam era digital seperti sekarang, ia menilai peran humas semakin kompleks dan menantang. Namun, di sisi lain, di era digital juga memberikan banyak peluang bagi humas untuk berkreasi dan berinovasi.
"Oleh karena itu, kita sebagai praktisi humas harus terus belajar dan mengembangkan diri agar mampu menghadapi tantangan masa depan," katanya.
Sementara itu, Ronny F Sompie mengutip keputusan Menkominfo tahun 2007 yang menyebutkan bahwa humas pemerintahan berperan membina hubungan yang harmonis dengan khalayak internal dan eksternal.
Menurutnya, dalam pelayanan publik, humas bertugas memberikan pelayanan terbaik, dengan birokrasi yan mudah untuk memberikan kepuasan kepada Masyarakat.
"Tujuan utama humas pemerintah adalah pemerintahan memperoleh citra dan reputasi yang positif,” ucap Ronny
Baginya, saat ini tantangan utama humas pemerintah adalah adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet.
Karena itu, humas pemerintah, harus menguasai teknologi informasi dan komunikasi, termasuk di dalamnya media sosial, sehingga dapat mengetahui kebutuhan publik.
Selain tantangan terkait teknologi internet, humas pemerintah juga masih menghadapi tantangan keterampilan tradisional (traditional skills) humas secara umum, yaitu keterampilan menulis (writing skills) dan keterampilan berbicara (speaking skills).
Ronny menjelaskan salah satu strategi komunikasi media dan komunikasi jurnalistik yaitu framing.
Framing adalah menyusun atau mengemas informasi tentang suatu peristiwa dengan misi pembentukan opini atau menggiring persepsi publik terhadap suatu peristiwa.
Framing berita merupakan perpanjangan dari teori agenda setting, yaitu pemilihan fakta dalam sebuah peristiwa yang dinilai penting disajikan dan dipikirkan publik.
Framing bertujuan untuk membingkai sebuah informasi agar melahirkan: citra, kesan, makna tertentu yang diinginkan media, atau wacana yang akan ditangkap oleh khalayak.***
Leave a comment