Zulfydar: Pengabdian Tiada Henti

2024-09-30 12:29:32
Anggota DPRD Kalbar periode 2024-2029, Zulfydar Zaidar Mochtar. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com – ‘Usaha tak pernah mengkhianati hasil’. Zulfydar Zaidar Mochtar yakin betul dengan quote itu. Ia sudah membuktikan. 

Tekad dan kerja keras telah mengantarkannya menjadi Anggota DPRD Kalbar periode 2024-2029. Ia akan dilantik hari ini, Senin (30/9/2024).

Zulfydar tercatat sudah dua periode menjadi wakil rakyat. Periode pertama ia duduk di Parlemen Kota Pontianak.

Pada Pileg 14 Februari 2024, ia nekat naik tingkat. Nyaleg DPRD provinsi dapil Kalbar 1, Kota Pontianak. Terpilih. Dengan perolehan 12.874 suara. Ia menempati kursi kelima dari delapan kursi yang tersedia di dapil ini. 

“Alhamdulillah, saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Pontianak yang telah memberikan amanah, dan kepercayaan kepada saya menjadi anggota DPRD Kalbar dapil Kota Pontianak,” kata Zulfydar,belum lama ini.

Capaian Zulfydar terbilang mulus. Namun, semua itu, tak disulap dalam semalam. Jika menilik ke belakang, usahanya juga tak kalah keras. 

Bahkan, boleh dikatakan, ia adalah caleg yang paling banyak menjajakkan baliho di pinggir jalan. Warna balihonya khas: biru putih. Berlogo matahari. Dimaknai bersinar terang. Tagline-nya: Bersama Membangun Kota Pontianak Terdepan. Orang-orang sampai hafal.

Sampai-sampai, nama Zulfydar juga masuk dalam bursa calon wali kota Pontianak. Ia juga sempat didorong maju. Namun, ia memilih menjaga amanah konstituen. Menjadi penyambung lidah dan menyuarakan suara masyarakat yang tak terdengar pemerintah.

Saat menjadi anggota DPRD Kota Pontianak, Zulfydar mengemban jabatan wakil ketua komisi IV. Membidangi urusan pendidikan, kesehatan dan sosial kemasyarakat.  

Selama menjabat, ia juga dikenal aktif, menyuarakan berbagai keluhan konstituen. Tak jarang, ia, turun langsung mendengar berbagai keluhan.

Sosok politisi PAN ini, juga dikenal ramah, bersahaja, dan mudah beradaptasi. Tak heran, ia bisa diterima di berbagai tempat, hingga berbagai kalangan. Karakternya terbentuk tak lepas dari pengalaman panjangnya di organisiasi.

Politisi 54 tahun, lulusan SMP Mujahidin itu, memiliki segudang pengalam organisasi. Bahkan, tak hanya di tingkat daerah. Juga di tingkat nasional ia pegang beberapa jabatan organisasi. 

Di tingkat daerah, ia tercatat pernah menjadi ketua Komnas HAM Kalbar, penasehat Majelis Adat Budaya Melayu Kalbar, hingga kini ia masih jabat Ketua Persatuan Periklanan Kalbar.

Tak hanya itu saja, tangan dingin Zulfydar mengurus organisasi membuatnya dipercaya memimpin Pengurus Besar Asosiasi Bola Tangan Indonesia. 

Ia terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Bola Tangan dalam Munas yang berlangsung di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta 2023. 

Pengalaman di bindang politik juga terbilang moncer. Ia pernah menjadi Ketua DPD PAN Kota Pontianak, dan sekarang Sekretaris DPW PAN Kalbar. 

Zulfydar berjanji akan bekerja optimal menjalankan amanan yang diberikan masyarakat selaku Anggota DPRD Kalbar periode 2024-2029.  

Ia mencatat ada beberapa fokus yang menjadi perhatian pemerintah provinsi dan DPRD. Di antaranya Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Kalbar yang masih rendah, dan stunting yang masih tinggi. 

Menurut Zulfydar untuk menyelesaikan persoalan daerah memerlukan intervensi pemerintah. Sebab, persoalan IPM berkaitan dengan berbagai aspek. Mulai dari pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Sementara stunting berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. 

"Kerena itulah, perlu sinergitas yang baik antara Pemerintah Provinsi dan DPRD menyelesaikan persoalan tersebut. Melalui upaya bersama kita harapkan angka stunting, dapat kita tekan, kemiskinan ekstrem dapat kita hilangkan," terangnya. 

Ia juga berharap dukungan pemerintah pusat dan pihak swasta untuk mengatasi persoalan Kalbar. Apalagi, sebentar lagi Ibu Kota Nusantara berada di Kalimantan.

"Tentu pembangunan SDM, pemenuhan infrastruktur Kalbar harus jadi perhatian," katanya. 

Terkhusus Kota Pontianak, ia terus mendorong agar peningkatan pembangunan infrastruktur khususnya jalan. Sebab, lalu lintas makin padat. Bahkan kerap menyebabkan kemacetan di salah satu titik. 

"Tentu harus ada kesamaan pikiran yang terbuka dalam pembangunan Kota Pontianak baik eksekutif, legislatif dan yudikatif. Dengan begitu kita harapkan pembangunan daerah makin optimal," pungkasnya.***

Leave a comment