Peternak Mengeluh Marak Daging Beku Ilegal, Komisi II DPRD Kalbar Minta Disperindag Sidak

PONTIANAK, insidepontianak.com - Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Fransiskus Ason, minta Pemprov Kalbar melalui dinas terkait segera sidak lapangan dan melakukan penertiban jika ditemukan daging sapi beku ilegal dijual di pasaran.
Sebab, menjamurnya daging beku ilegal bisa merusak pasar dan menjadi ancaman serius bagi peternak lokal, karena disparitas harga yang dijual terlalu jauh dengan daging sapi lokal. Belum lagi, dari sisi kesehatannya yang juga belum diketahui.
"Kami minta Desperindag turun sidak dan melakukan penertiban jika ditemukan," desak Fransiskus Ason.
Sikap ini sekaligus merespons aduan Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi Kalbar kepada Komisi II DPRD Kalbar, yang resah karena semakin banyak pasokan daging beku ilegal, yang bikin peternak lokal rugi.
Ason mengatakan, disparitas harga antara daging sapi lokal dan daging beku ilegal sebagaimanna laporan Asosiasi Peternak dan Pedagang Sapi, sangat jomplang.
Pengakuan peternak, daging beku ilegal dijual dengan harga Rp 70-90 ribu per kilogram. Sementara harga daging lokal yang masih fresh mencapai Rp140 -150 ribu.
"Inilah membuat petani lokal kesulitan menjual sapinya," ucap Ason.
Karena itu, keluhan asosiasi perlu ditindak lanjuti segera oleh pemerintah. Sebab, jika praktik itu memang terjadi maka, tak hanya merugikan peternak, tapi diduga melanggar aturan terkait cukai dan distribusi produk.
Anggota Komisi II DPRD Kalbar, Subhan Nur menambahkan, kabar peredaran daging beku ilegal di Kalbar wajib ditindaklanjuti dengan cepat. Sebab mengancam daya jual daging peternak lokal, karana daging beku ilegal jauh lebih murah.
"Wajar kalau produk peternak lokal tak laku, mereka tak mampu bersaing dengan disparitas harga yang terlalu jauh," kata Subhan.
Padahal, data dari dinas terkait, produksi daging lokal mencapai 39 ribu ton per tahun, sedangkan daging beku impor legal hanya dibolehkan sekitar 1.500 hingga 2.000 ton dengan selisih harga tak boleh terlalu jauh.
"Tapi berdasarkan keluhan peternak luar biasa. Berarti banyak daging ilegal yang masuk ke Kalbar," ungkapnya.
Dia minta Gubernur sebagai kepala daerah bertindak cepat, melakukan koordinasi dengan aparat keamanan. Namun, langkah yang dilakukan juga harus bijaksana.
"Jangan sampai terjadi kelangkaan daging di saat orang mau Idulfitri," pesannya.
Di samping itu, Legislator dapil Sambas ini juga meminta agar aparat memperketat pengawasan wilayah perbatasan RI-Malaysia di Jagoi Babang, Bengkayang. Sebab, jalur ini potensi digunakan untuk menyelundupkan daging beku ilegal dari luar.***
Tags :

Leave a comment