Rektor UNISMA Teken MoU Strategis dengan KBRI dan Universitas di Malaysia

MALANG, insidepontianak.com – Universitas Islam Malang (UNISMA) memperluas jejaring internasional melalui kunjungan kerja Rektor Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D., ke Malaysia. Dalam lawatan tersebut, Prof. Junaidi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia serta menjalin kerja sama akademik dengan sejumlah perguruan tinggi.

Kunjungan dimulai dengan pertemuan bersama Inti International University, Malaysia. Prof. Junaidi disambut Pro Vice-Chancellor Prof. Dr. Wong Ling Shing dan Director International Relations and Collaboration Centre AP. Ts. Dr. Choo Wou Onn. Pertemuan itu membahas peluang pertukaran mahasiswa, kolaborasi riset, program internasionalisasi dosen, hingga pengabdian masyarakat.

Agenda dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara UNISMA dan KBRI Malaysia di Nilai Springs Resort, Negeri Sembilan. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Prof. Junaidi bersama Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Malaysia, Dato' Indera Hermono.

Kesepakatan tersebut mencakup kerja sama Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dan Pengabdian pada Masyarakat (PKM) di Sanggar Bimbingan (SB) Semenanjung Malaysia.

Program ini memberi kesempatan mahasiswa UNISMA mengintegrasikan teori perkuliahan dengan pengalaman praktis, khususnya di bidang pendidikan, sekaligus mendukung peran KBRI dalam melayani masyarakat Indonesia di Malaysia.

Selain agenda formal, Prof. Junaidi juga bersilaturahmi dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia. Ia disambut Ketua Rois Syuriah PCINU Malaysia, Abdul Bari, S.T., M.Sc. Eng., beserta jajaran pengurus. Pertemuan berlangsung hangat dengan diskusi seputar peran PCINU dalam mendampingi masyarakat Indonesia serta peluang sinergi di bidang dakwah, pendidikan, dan sosial.

Prof. Junaidi menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi langkah strategis UNISMA menuju internasionalisasi. “UNISMA berkomitmen menjadi universitas berkelas dunia dengan tetap berakar pada nilai keislaman, keaswajaan, dan kebangsaan,” ujarnya. (*)