Pj Bupati Kayong Utara Laporkan Capaian Kinerja di Kemendagri

2025-01-08 17:45:31
Penjabat Bupati Kayong Utara Alfian menyampaikan laporan evaluasi kinerja kepada Tim Evaluator Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)

KAYONG UTARA, insidepontianak.com – Penjabat Bupati Kayong Utara Alfian menyampaikan laporan evaluasi kinerja kepada Tim Evaluator Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), di Ruang Rapat Utama Gedung Inspektorat Jenderal Kemendagri, Jakarta Selasa, (7/1/2025). 

Dalam kesempatan tersebut, Alfian memaparkan sejumlah pencapaian dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Kayong Utara, dimulai dengan kondisi inflasi yang mengalami kenaikan.

Inflasi di daerah ini meningkat dari 2,09% pada Oktober 2024 menjadi 2,21% pada Desember 2024, dengan angka inflasi bulanan pada Desember tercatat 0,48%.

Beberapa komoditas yang menyumbang kenaikan harga antara lain ketimun, daging ayam, bawang putih, telur ayam, dan bawang merah.

Namun, komoditas seperti cabai merah kering, pisang, dan jeruk berhasil membantu menjaga stabilitas harga.

Alfian menjelaskan, dalam upaya menanggulangi inflasi, pemerintah daerah mengadopsi pendekatan 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Berbagai langkah telah dilakukan, seperti operasi pasar murah, bazar telur murah, serta penyaluran cadangan pangan pemerintah dengan anggaran Rp10,59 miliar.

Selain itu, bantuan bibit cabai, pembinaan peternak ayam petelur, dan sidak pasar juga menjadi bagian dari strategi pemerintah daerah.

Untuk memastikan kelancaran distribusi, pemerintah juga mengoperasikan kapal angkut KM. Banawa Nusantara 133 sebanyak 12 kali, yang melayani wilayah Kepulauan Karimata yang sulit dijangkau melalui transportasi darat. Selain itu, rehabilitasi jalan usaha tani di 11 titik juga telah dilaksanakan.

Selain soal inflasi, Alfian juga mengungkapkan langkah-langkah penanganan stunting di Kayong Utara. Pada Desember 2024, prevalensi stunting tercatat 18,54%, dengan 4.125 balita yang telah diukur dari target 8.906 balita.

Program yang dijalankan termasuk pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri, makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, serta program inovatif posyandu melalui Sopo Tahu (Satu Organisasi Satu Posyandu Tambah Upaya).

Alfian menekankan pentingnya pelatihan kader posyandu dan guru PAUD, serta optimalisasi persalinan di fasilitas kesehatan, untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dalam aspek pelayanan publik, Alfian melaporkan bahwa semua perangkat daerah telah memiliki 589 Standar Operasi dan Prosedur (SOP).

Publikasi standar pelayanan tersebut juga sudah dapat diakses melalui website perangkat daerah dan Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional (SIPPN).

Kabupaten Kayong Utara berhasil meraih nilai kepatuhan sebesar 87,65 pada 2024, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 74,66.

Keberhasilan ini ditandai dengan peresmian Mall Pelayanan Publik oleh Menteri PAN-RB pada 2024, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat.

Mengenai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Alfian menyampaikan bahwa Kayong Utara belum memiliki BUMD, namun penyertaan modal pemerintah daerah pada Bank Kalbar terus mengalami peningkatan, yang tercatat sebesar Rp3,36 miliar pada akhir 2024, naik dari Rp3,17 miliar di tahun sebelumnya.

Alfian juga melaporkan penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kayong Utara menjadi 3,02%, yang menunjukkan penurunan sebesar 0,02% dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah daerah terus mendorong penguatan sektor ketenagakerjaan melalui pelatihan dan pembinaan tenaga kerja.

Di akhir laporannya, Alfian menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Kayong Utara untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan publik.

“Kami akan terus mengacu pada strategi yang telah disusun, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Alfian di hadapan Tim Evaluator Kemendagri. (Fauzi)

Leave a comment