PT DIB Dapat Kritik DPRD Kayong Utara, Alias: Banyak Pekerja dari Luar

2025-04-16 10:11:32
Beberapa anggota DPRD Kayong Utara saat melakukan kunjungan kerja ke perusahaan DIB di Pulau Penebang, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara.

KAYONG UTARA, insidepontianak.com – PT Dharma Inti Bersama (DIB) di Pulau Penebang, Kabupaten Kayong Utara mendapat kritik tajam DPRD Kayong Utara.

Komisi II DPRD Kayong Utara menganggap rendahnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek strategis nasional tersebut.

“Ini sangat kami sayangkan. Proyek sebesar ini seharusnya menjadi ladang pekerjaan bagi masyarakat lokal, terutama untuk posisi non-skill. Tapi kenyataannya, justru banyak pekerja dari luar daerah,” ujar Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kayong Utara, Alias.

Menurut data yang diterima Alias, hanya sekitar 40 persen dari total pekerja yang berasal dari Kayong Utara, sementara warga dari Kecamatan Pulau Maya dan Kepulauan Karimata yang merupakan lokasi langsung proyek hanya terlibat sekitar 15 persen.

Sementara investasi PT Dharma Inti Bersama malah mendapat apresiasi dari sejumlah warga. Salah satunya Reza, warga asli Kayong Utara, yang menyambut positif masuknya perusahaan yang berada di bawah naungan Harita Group tersebut.

Menurut Reza, kehadiran PT DIB membuka peluang besar bagi masyarakat lokal, baik dari sisi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun dalam penyerapan tenaga kerja.

"Saya sebagai putra daerah sangat terbantu dengan adanya PT DIB. Saya bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan saya, dan gajinya pun layak. Ini lebih baik dibanding harus mencari kerja di Sukadana," ungkap Reza, Selasa (8/4/2025).

Reza juga menilai perusahaan telah berupaya memprioritaskan warga lokal dalam perekrutan tenaga kerja, khususnya dari wilayah-wilayah sekitar lokasi proyek smelter.

"Sebagian besar pekerja di sini memang berasal dari Kayong Utara, terutama dari pulau-pulau sekitar Penebang. Kalau pun ada pekerja dari luar, itu biasanya dari subkontraktor yang hanya bekerja sementara selama masa pembangunan," jelasnya.

Polemik ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara sebagian masyarakat dengan DPRD terkait dampak langsung investasi PT DIB. (Fauzi)

Leave a comment