Proyek Irigasi Rp195 Juta di Desa Benawai Agung Minim Pengawasan, Pengerjaan Belum Rampung Tapi Sudah Rusak
KAYONG UTARA, insidepontianak.com – Proyek peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) di Desa Benawai Agung, Kecamatan Sukadana, Kayong Utara, disorot.
Bangunan baru, tapi sudah retak. Beton dinding dan lantai saluran mulai pecah. Kayu cerucuk tak kuat menahan beban. Urukan pasir pun dinilai asal-asalan.
Warga khawatir umur bangunan tak akan lama. Dugaan pun muncul: pengerjaan tak sesuai standar. Pengawasan dianggap lemah. Adapun proyek ini menelan dana Rp195 juta dari APBN.
Kepala Desa Benawai Agung, Kasrani, tak tinggal diam. Ia mengaku sudah berkali-kali mengingatkan kelompok penerima manfaat (KPM) agar menjaga mutu pekerjaan.
“Saya sudah bilang, kerja harus sesuai RAB. Kualitas dijaga. Manfaat diperhatikan. Jangan sampai terulang seperti tahun-tahun sebelumnya,” tegas Kasrani, Sabtu (1/10/2025).
Pekerjaan pembangunan proyek irigasi itu baru 70 persen. Ia menegaskan, bagian yang rusak harus diperbaiki sebelum proyek dinyatakan selesai.
“Yang pecah atau rusak wajib diganti sebelum serah terima. Tidak boleh dibiarkan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar pelaksana belajar dari pengalaman. Tahun lalu, proyek serupa sempat bermasalah karena pengerjaannya dilakilan tak sesuai RAB hingga harus diulang.
“Dulu panjang dan lebarnya tidak sesuai, makanya sempat diulang. Tahun ini harus lebih baik,” tegasnya.
Di tengah pengerjaan, muncul isu, proyek ini dikerjakan oknum yang terafiliasi dengan partai politik, bukan oleh KPM sebagaimana mestinya. Namun Kasrani membantahnya.
“Tidak benar. Semua dikerjakan langsung oleh kelompok penerima manfaat. Tidak ada pihak luar yang ikut campur,” ucapnya.
Kasrani memastikan tetap mengawasi jalannya program hingga selesai. Ia ingin hasilnya benar-benar bermanfaat bagi petani desa.
“Saya tetap awasi. Kalau ada yang rusak, harus diperbaiki. Ini baru tahap awal,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Program P3-TGAI merupakan inisiatif Kementerian PUPR. Tujuannya meningkatkan fungsi jaringan irigasi dan mendukung produktivitas pertanian lewat pembangunan berbasis partisipasi masyarakat.***

Leave a comment