Delapan Titik Api Karhutla Terpantau di Kubu Raya, BPBD Fokus pada Lokasi Dekat Permukiman

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali mengancam sejumlah wilayah di Kabupaten Kubu Raya. Setidaknya hingga Kamis (24/7/2025), tercatat lima titik api aktif terpantau dari total delapan titik yang terdeteksi oleh BMKG.
Kepala BPBD Kubu Raya, Herry Purwoko melalui Kepala Bidang Pemadaman, Penyelamatan dan Sarana Prasarana BPBD Kubu Raya, Sulistiono mengatakan, keterbatasan personel dan sulitnya akses ke lokasi membuat pihaknya harus menetapkan skala prioritas.
Di antaranya, kawasan Desa Sungai Raya Dalam, Desa Limbung, Desa Arang Limbung, Desa Rasau Jaya dan Desa Parit Baru.
“Kami prioritaskan lokasi-lokasi yang dekat dengan permukiman penduduk atau fasilitas umum,” kata Sulistiono, Jumat (25/7/2025).
Adapun, ia mengungkapkan, luas lahan terdampak dari lima titik kebakaran tersebut diperkirakan mencapai sekitar 50 hektare.
Namun, ia mengakui, masih ada sejumlah spot kebakaran kecil lainnya yang belum sepenuhnya tertangani.
"Laporan terbaru dari masyarakat menyebutkan bahwa kobaran api di Parit Haji Muksin, Serdam kembali muncul dan kini mendekati permukiman warga," ujarnya.
Oleh karena itu, BPBD Kubu Raya akan selalu berkoordinasi dengan stakeholder yang ada, baik itu dari TNI/Polri, KPH, Manggal Agni dan relawan damkar di Kubu Raya.
"Termasuk MPA (Masyarakat Peduli Api) yang ada di Kubu Raya. Itu yang kami lakukan untuk koordinasi," jelasnya.
Di samping itu, ia mengeluhkan, kendala utama di lapangan adalah sulitnya sumber air serta medan yang sulit dijangkau.
Meskipun, katanya, sudah ada pembangunan sekat kanal sebagai upaya penanggulangan, kondisi saat ini menunjukkan banyak saluran air yang mengering, karena curah hujan yang menurun drastis.
“Semua parit dan saluran di lokasi kebakaran benar-benar kering," ungkap Sulistiono.
Karena itu, BPBD kini sedang menunggu kedatangan helikopter untuk melaksanakan water bombing sebagai upaya pemadaman dari udara.
"Kita sudah merencanakan operasi water bombing bersama pemerintah pusat dan provinsi, untuk menjangkau titik-titik api yang tidak dapat diakses oleh petugas darat," terangnya.
Tak hanya itu, ia menambahkan, Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) juga menjadi salah satu upaya yang dilakukan, sebab curah hujan menurun.
"Kemarin sudah melakukan OMC, mudah-mudahan hari ini turun hujan," harapnya.
"Karena itu salah satu untuk membantu kita, kalau tanpa bantuan itu memang susah," tambahnya.
Selain itu, BPBD Kubu Raya mengimbau agar masyarakat tak membuka lahan dengan cara dibakar, terutama di wilayah rawan terbakar. Diperkirakan curah hujan ke depan akan menurun dan ini berpotensi kebakaran lahan.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak membakar, terutama di lahan-lahan gambut atau dekat pemukiman. Bahaya asap dan penyebaran api sangat tinggi,” pungkas Sulistiono. (Greg)
Leave a comment