GAPASDAP Kubu Raya Gelar Muscab, Jaga Keselamatan dan Sungai Demi Transportasi Air Optimal di Kalbar

2025-07-30 03:35:28
Kasi Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan Dinas Perhubungan (Dishub) Kalbar, Zulfiansyah/IST

PONTIANAK, insidepontianak.com – Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) menegaskan komitmen kuatnya untuk memastikan keselamatan transportasi air dan kelestarian sungai di Kalimantan Barat.

Komitmen ini digaungkan dalam Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Kubu Raya yang diselenggarakan di Pontianak, Selasa (29/7/2025).

Muscab tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP GAPASDAP, Khoiri Soetomo, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pontianak.

Khoiri Soetomo menyoroti potensi luar biasa Kalb. Sebagai provinsi dengan wilayah terluas dan sungai terpanjang di Indonesia, sungai-sungai di Kalbar tidak hanya menopang ekonomi, tetapi juga menjadi bagian penting dari sistem pertahanan dan keamanan nasional.

"Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga agar alur sungai tidak rusak, misalnya akibat pendangkalan atau pembuangan sampah dan ranting," papar Khoiri. 

Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 

"Mereka punya program dan anggaran untuk mendukung perawatan alur sungai, pengerukan di muara, hingga pembangunan dermaga," tambahnya.

Khoiri juga berharap adanya keberlangsungan kepemimpinan di tingkat DPC GAPASDAP. Ketua baru yang terpilih diharapkan mampu membangun komunikasi dan koordinasi lintas sektor demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi sungai yang andal dan terjangkau

Senada, Kasi Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan Dinas Perhubungan (Dishub) Kalbar, Zulfiansyah, menegaskan prioritas pada keselamatan angkutan pelayaran.

"Kami sangat mengutamakan keselamatan. Masalah keamanan sangat bergantung pada pengawasan kami di lapangan," kata Zulfiansyah.

Ia menekankan pentingnya setiap kapal memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB) untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan. 

Terkait perizinan, Zulfiansyah mengakui adanya tantangan koordinasi akibat peralihan kewenangan. Namun, ia memastikan Dishub setempat memiliki diskresi untuk mengeluarkan surat sebagai syarat perpanjangan izin trayek dan sertifikat kapal jika proses di pusat belum bisa dilakukan.

"Ini bertujuan agar kapal penumpang bisa terus beroperasi dengan legalitas administrasi lengkap," jelasnya.

Zulfiansyah juga mengungkapkan bahwa angka kecelakaan di sungai cenderung menurun. Menariknya, penyebab utama kecelakaan di perairan Kalbar sebagian besar adalah cuaca ekstrem, bukan masalah pada safety kapal itu sendiri.

"Kecelakaan biasanya disebabkan situasi darurat karena cuaca, seperti angin kencang atau tali tongkang putus yang kemudian menabrak kapal yang berjalan," pungkasnya. (*)

Leave a comment