MBG di SDN 05 Rasau Jaya Sebabkan Siswa Sakit? Ini Klarifikasi Orang Tua dan Sekolah

KUBU RAYA, insidepontianak.com - Makanan dari program Makan Bergizi Gratis atau MBG di SD Negeri 05 Rasau Jaya, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya disebut-sebut menyebabkan seorang siswa jatuh sakit diare.
Kabar itu, bermula dari cerita orang tua siswa kelas 2, Lisa. Ia menceritakan, keluhannya, karena anaknya sakit diare setelah mengkonsumsi MBG di sekolah.
Alih-alih membenarkan kabar itu, Lisa menegaskan, bahwa sakit yang dialami anaknya sama sekali tidak berkaitan dengan makanan MBG.
Sebab, anaknya lebih dulu mengalami demam sebelum muncul gejala muntah dan diare pada Rabu, 27 Agustus 2025.
“Anak saya demam dulu, baru muntah, lalu mencret. Itu kejadiannya sebelum tanggal 28, jadi sebelum dia makan MBG,” kata Lisa saat ditemui insidepontianak.com, Senin(8/9/2025).
Ia menuturkan, anaknya sempat dibawa berobat ke RSUD Tuan Besar Syarif Idrus (TBSI) Kubu Raya dan dirawat inap di sana.
“Dua hari satu malam dia dirawat, dapat infus, dan setelah itu keluar pas malam minggu,” tuturnya.
Sepulang dari rumah sakit, kondisi anaknya sempat membaik. Dan kembali ke sekolah. Namun, saat diberi obat, anaknya kembali muntah sehingga obat harus dihentikan.
“Saya sempat stopkan (memberhentikan) konsumsi obat karena takut anak tambah lemah," ujarnya.
"Waktu itu saya juga berdiskusi dengan suami, apakah mau bawa berobat lagi,” tambah Lisa.
Selanjutnya, karena pertimbangan biaya, keluarga akhirnya sepakat memilih rawat jalan di RSIA Anugrah.
Dari situ, kata Lisa, anaknya mendapat obat cair tabung kecil untuk diminum di rumah. Dengan biaya sekitar Rp800 ribu untuk dua anak, sebab adiknya juga mengidap sakit.
“Jadi kami pilih rawat jalan dulu,” katanya.
Namun keesokan harinya, anaknya kembali muntah dan mencret saat hendak berangkat ke sekolah. Lisa pun berinisiatif segera memberi tahu wali kelas.
“Pagi itu dia sudah pakai baju olahraga, tapi tiba-tiba muntah dan mencret. Saya langsung lapor ke gurunya,” jelasnya.
Adapun Lisa mengungkapkan, bahwa berdasarkan pernyataan dokter yang merawat anaknya, terdapat faktor lain yang bisa menjadi penyebab gejala, bukan hanya makanan.
“Dokter bilang bisa saja karena keracunan obat atau juga faktor musim, karena di rumah sakit memang banyak anak yang diare pada waktu itu,” ungkapnya.
Di samping itu, Lisa menegaskan, bahwa anaknya tidak pernah membawa pulang makanan MBG seperti yang sempat dikhawatirkan.
“Kalau di rumah sakit bilang makanan MBG dibungkus, itu tidak ada. Anak saya tidak ada bawa pulang makanan dari sekolah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 05 Rasau Jaya, Juharoh menjelaskan, bahwa selama ini pihak sekolah selalu mengawasi distribusi makanan MBG dan tidak pernah menemukan adanya makanan yang tidak layak konsumsi.
“Semua makanan yang disalurkan bisa dikonsumsi anak," kata Juharoh.
Ia menegaskan, bahwa berita yang menyebut makanan MBG penyebab siswa sakit itu tidak benar.
"Anak yang dimaksud memang sudah sakit sejak sebelumnya, bahkan adiknya juga mengalami diare,” tegasnya.
Menurutnya, siswa itu, sudah sakit sejak Rabu, 27 Agustus 2025, sementara MBG baru dibagikan Kamis, 28 Agustus 2025.
“Artinya jelas, sakitnya bukan karena MBG. Wali kelas juga sudah memastikan bahwa anak tersebut memang sering izin karena sakit,” jelasnya.
Di samping itu, terkait menu yang disorot, Juharoh menyebutkan, bahwa makanan MBG di sekolahnya telah memenuhi prinsip gizi seimbang.
Misalnya, terdapat menu burger di hari Jumat, di dalamnya ada sayuran, daging, dan susu.
Menurutnya, menu tersebut sudah sehat, karena bukan makanan sembarangan dan telah memenuhi nilai gizi.
"Anak-anak juga menikmatinya, bahkan kami punya dokumentasi mereka lahap makan,” ujarnya.
Pengelola MBG Minta Maaf
Salah satu Pengelola Dapur MBG di Rasau Jaya, Lilik Rachmad menyampaikan permohonan maaf atas munculnya berita yang menimbulkan kesalahpahaman.
“Kami minta maaf kepada pihak sekolah atas kegaduhan ini," kya Lilik.
Ia berharap, agar pihak sekolah tidak segan melakukan koreksi kepada dapur bila ada makanan yang dinilai kurang layak atau ada keluhan.
"Silahkan pihak sekolah dapat sampaikan keluhan kepada kami, apabila ada makanan yang dinilai kurang," pesannya.
Dilain sisi, ia menambahkan, pihak dapur MBG akan selalu berupaya menjaga kualitas dan kelayakan makanan yang disalurkan.
“Kami selalu ingin yang terbaik untuk anak-anak. Kalau ada masukan dari sekolah, itu sangat penting untuk perbaikan ke depan,” tutupnya. (Greg)
Tags :

Leave a comment