Digitalisasi Layanan Publik Digenjot, Pemkab Kubu Raya Luncurkan Aplikasi Srikandi dan i-Kubu Raya

2025-11-19 17:22:55
Peluncuran aplikasi Srikandi dan i-Kubu Raya dalam kegiatan bimtek di aula Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (19/11/2025). (insidepontianak.com/Greg)

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus mempercepat transformasi digital di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). 

Melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, dua aplikasi baru: Srikandi dan i-Kubu Raya resmi diperkenalkan sebagai pintu masuk layanan publik berbasis elektronik.

Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto mengatakan, bahwa penggunaan sistem digital bukan lagi sebatas pilihan, melainkan kebutuhan mutlak bagi seluruh dinas hingga pemerintah desa.

“Sekarang kan serba digitalisasi. Semua OPD, sekitar 37 OPD kita, harus mengikuti perkembangan zaman," kata Sukiryanto, Rabu (19/11/2025).

Baginya, bimtek ini untuk memastikan mereka mampu mengarsipkan secara digital dan menjalankan aplikasi Srikandi dengan baik.

Di samping itu, ia menyebut, penerapan aplikasi Srikandi akan merapikan proses surat-menyurat sekaligus mempercepat birokrasi. Penandatanganan dokumen kini tak lagi membutuhkan pertemuan fisik.

“Tidak perlu PC lagi, cukup elektronik melalui aplikasi Srikandi," tegas Sukiryanto.

"Semua aplikasi nantinya juga akan disinkronkan menuju Satu Data Indonesia,” tambahnya.

Ia menilai, manfaat paling nyata bagi masyarakat adalah keterbukaan informasi. Arsip-arsip pemerintahan dapat diakses secara mudah dan cepat.

“Masyarakat bebas mengetahui kearsipan kita seperti apa. Layanan jadi lebih cepat, lebih jelas," tekannya.

Akses Lewat Gadget

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kubu Raya, Rudy Fitriyanto menyoroti dua hal, yakni kecepatan layanan birokrasi dan kemudahan akses literasi.

Aplikasi Srikandi, katanya, akan menjadi momentum besar untuk meningkatkan efisiensi administrasi pemerintah.

“Srikandi ini aplikasi yang berhubungan dengan data dan surat-menyurat. Ini akan mempercepat layanan dan memudahkan OPD, baik sektoral maupun vertikal,” kata Rudy.

Untuk layanan literasi, Pemkab Kubu Raya resmi meluncurkan e-book, i-Kubu Raya, sebuah perpustakaan digital yang bisa diakses warga di 123 desa wilayah yang selama ini kesulitan mendapatkan buku fisik.

“Untuk saat ini ada sekitar 370 eksemplar buku digital, dan akan terus ditambah setiap tahun,” jelas Rudy.

Di samping itu, ia menyebut, kondisi geografis menjadi alasan utama memaksimalkan distribusi literasi melalui jalur digital. Sebab, di desa-desa, pendistribusian buku fisik masih terbatas

“E-book ini solusi agar masyarakat tetap terlayani dan memiliki akses bacaan yang berkualitas," tegasnya.

Dilain sisi, Pemkab Kubu Raya menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan publik yang lebih cepat, transparan, dan inklusif. 

Transformasi digital yang kini digalakkan bukan hanya untuk efisiensi internal, tetapi juga memberikan ruang akses informasi yang lebih luas kepada masyarakat.

“Ini era baru birokrasi kita. Digitalisasi harus berjalan, bukan hanya sekadar slogan,” pungkasnya. (Greg)

Leave a comment