Potensi Unggulan di Kawasan Transmigrasi Kubu Raya Mulai Dipetakan, Sawit dan Kelapa Dalam Jadi Penggerak Ekonomi Baru
KUBU RAYA, insidepontianak.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya kini memusatkan perhatian pada pemetaan potensi unggulan di dua kawasan transmigrasi utama, Rasau Jaya dan Terentang, guna mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komoditas.
Hasil Ekspedisi Patriot dari Kementerian Transmigrasi RI mempertegas bahwa kedua kawasan tersebut menyimpan kekuatan sektor pertanian yang selama ini belum digarap maksimal.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kubu Raya, Mustafa mengatakan, bahwa kajian lapangan selama empat bulan terakhir menemukan lima tipe definisi kawasan transmigrasi, yang menjadi dasar dalam menentukan potensi inti tiap wilayah.
“Di Rasau Jaya ada tiga tipe kawasan, dan Terentang dua. Dari pemetaan ini kita tahu komoditas apa yang harus jadi fokus pengembangan,” kata Mustafa, Selasa (2/12/2025).
Hasil kajian menunjukkan bahwa Rasau Jaya memiliki potensi kuat pada sektor perkebunan.
Komoditas yang paling dominan dan dinilai mampu menjadi penggerak ekonomi kawasan, di antaranya Kelapa dalam, Pinang, dan tanaman perkebunan campuran lainnya
Potensi ini membuat Rasau Jaya dinilai sangat layak dikembangkan sebagai sentra perkebunan campuran yang terintegrasi.
Terutama kerena, dukungan lahan dan pengalaman masyarakat transmigran dalam budidaya tanaman jangka panjang.
Sementara itu di Kecamatan Terentang, hasil kajian menunjukkan bahwa sawit masih menjadi komoditas unggulan yang paling dominan.
Namun, ada temuan baru: jahe dan tanaman bernilai ekonomis lain justru menunjukkan prospek besar apabila dibina dengan baik.
“Sawit tetap jadi komoditas inti, tapi ada peluang dari jahe dan beberapa komoditas campuran lainnya,” ujar Mustafa.
Temuan ini mengarahkan Pemkab Kubu Raya untuk tak hanya mengandalkan satu komoditas, tetapi membuka ruang bagi diversifikasi tanaman yang dapat memperkuat stabilitas ekonomi warga transmigran.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransker) Kubu Raya, Wan Iwansyah menegaskan, bahwa diseminasi hasil Ekspedisi Patriot ini menjadi langkah awal untuk memastikan potensi yang sudah dipetakan benar-benar diterjemahkan dalam kebijakan.
“Tiga fokus yang dikembangkan ialah model kolaborasi kelembagaan ekonomi, penetapan komoditas unggulan, dan evaluasi kelembagaan transmigrasi,” kata Iwansyah.
Artinya, pemerintah ingin memastikan potensi komoditas seperti kelapa dalam, pinang, sawit, dan jahe tidak hanya menjadi data riset.
Tetapi, dikembangkan melalui dukungan pembinaan, akses pasar, hingga penguatan kelembagaan pelaku usaha transmigrasi.
Tak hanya itu, menurut Mustafa, potensi unggulan di Rasau Jaya dan Terentang sebenarnya mencerminkan kondisi di beberapa kecamatan lain yang memiliki karakter transmigrasi lama, seperti Batu Ampar, Teluk Pakedai, Kubu, dan Sungai Raya.
“Potensi di Kubu Raya ini hampir sama di tingkat kecamatan. Jadi hasil pemetaan ini bisa menjadi acuan untuk wilayah lain,” katanya.
Dengan pemetaan potensi yang semakin jelas, Pemkab Kubu Raya berharap transmigrasi dapat didorong menjadi kawasan ekonomi produktif, bukan sekadar permukiman.
Kelapa dalam, pinang, sawit, jahe, dan tanaman bernilai ekonomis lainnya kini menjadi titik tumpu rencana pengembangan ke depan.
Jika dikelola konsisten, transmigrasi Kubu Raya berpeluang menjadi kantong produksi baru yang memperkuat ekonomi daerah. (Greg)

Leave a comment