Bupati Landak Tinjau Lahan Jagung PTPN IV Regional V

NGABANG, insidepontianak.com - Bupati Landak, Karolin Margret Natasa meninjau langsung lokasi demplot lahan tanam jagung yang berada di areal milik PTPN IV Regional V di Kebun Ngabang Afdeling V, Desa Amboyo Inti, Kecamatan Ngabang, Kamis (24/4/2025). Kegiatan ini bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional. 

Dalam peninjauan tersebut, turut hadir Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Kalbar, Kombes Pol Bowo Gede Imantio, yang tengah melakukan asistensi terhadap program tersebut didampingi Kapolres Landak, AKBP Siswo Dwi Nugroho. 

Selain meninjau perkembangan tanaman jagung, Bupati Karolin bersama rombongan juga melakukan pengecekan terhadap proses pembuatan kompos menggunakan pupuk mikroba yang diterapkan di lahan tersebut. 

Group Manager Kalimantan Barat PTPN IV Regional 5, Arry Asnawi yang didampingi Manager Kebun Ngabang, Janri Ginting dan Asisten Kepala Kebun Ngabang, Yandi Olopan Saragih mengatakan pemanfaatan areal tanaman ulang yang berada di kebun Ngabang merupakan sinergi nyata antara Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan Perusahaan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. 

Ia menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung program pemerintah diversifikasi pangan dan pemberdayaan masyarakat desa.

“PTPN tidak hanya fokus pada komoditas inti, tetapi juga aktif mendorong pengembangan komoditas pangan seperti jagung yang saat ini menjadi program pemerintah untuk ketahan pangan nasional, "ungkapnya.. 

Pihaknya menyambut baik dukungan dari pemerintah daerah dan aparat keamanan yang telah membantu mengawal program ini. Melalui pengembangan lahan jagung ini, pihaknya ingin mendorong peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. 

“Dengan keterlibatan kelompok tani lokal, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi petani,” tambahnya.

Untuk diketahui, saat ini, ia Pemkab Landak dan Polres Landak telah mengelola areal total 40 ha, masing-masing 20 ha, mulai dari penyediaan bibit dan pemeliharaan tanaman hingga panen. (KOMBIS)