Kemarau Mulai Melanda, Panen Padi di Desa Paloan Landak Terancam Tak Maksimal

2025-06-06 21:21:20
Ilustrasi - Padi. (Istimewa)

LANDAK, insidepontianak.com - Hasil panen padi petani di Desa Paloan, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, terancam berkurang karena kondisi sawah yang kurang air akibat kemarau.

"Irigasi tidak ada, jadi kita hanya mengharapkan hujan untuk mengairi sawah," tutur Minen, petani asal Desa Paloan, Kamis (05/06/2025).

Dia mengatakan kemarau yang mulai melanda Kabupaten Landak berdampak pada kondisi sawah yang mengering.

"Setelah ditraktor itu, sawah kering. Hilang airnya. Mungkin tahun ini agak berkurang hasil padi," ujarnya.

Menurutnya kondisi ini akan cukup menyulitkan petani sebab berimbas pada berkurangnya hasil panen, kondisi itu diperparah dengan sumber air yang jauh dari lokasi sawah dan belum adanya mesin penyedot air.

Dia mengatakan petani tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa berharap pemerintah Kabupaten Landak memiliki solusi atas masalah yang petani hadapi.

"Mudah-mudahan pemerintah membantu lah tahun depan atau tahun berikutnya," ucap Minen.

Sementara itu Suwarni yang juga petani di desa Paloan mengatakan dalam satu tahun petani di Paloan bisa mencapai dua kali masa panen dengan setiap hasil panen per satu hektar bisa mencapai 30 hingga 40 karung.

"Kami menghitungnya pakai karung, tidak pakai ton," jelas Suwarni.

Sumarni menjelaskan bila hasil panen padi tidak hanya dipergunakan untuk konsumsi pribadi tapi juga untuk dijual.

"Kadang untuk konsumsi sendiri, kalau ada lebih di jual. Kalau dapat 30 karung, 10 karung di jual, 20 karung untuk persiapan tanam berikutnya," pungkasnya.***

Leave a comment