Angka Kematian Ibu dan Anak Tinggi, Bupati Karolin Minta Peran Bidan Ditingkatkan

2025-08-10 15:01:18
Perayaan HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia di Aula Kantor Bupati Kabupaten Landak, Sabtu (9/8/2025). (Insidepontianak.com/Wahyu)

LANDAK, isndiepontianak.com - Angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Landak masih berada di level yang cukup tinggi.

Dalam peringatan HUT ke-74 Ikatan Bidan Indonesia, Bupati Karolin mengungkapkan data mengejutkan.

Menurutnya, angka kematian ibu di Landak mencapai 72 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian anak 8 per 1.000 kelahiran hidup.

Data ini berdasarkan catatan BKKBN dan Kemenkes tahun 2024. Angka ini jauh di atas target nasional dan menjadi alarm darurat bagi kesehatan masyarakat Landak.

Karolin menekankan, tingginya angka kematian ibu dan anak ini bukan hanya soal penanganan medis, tetapi juga dipicu oleh minimnya kesadaran masyarakat.

Banyak ibu hamil yang lalai memeriksakan kehamilannya secara rutin. Bahkan masih ada ibu hamil yang baru datang ke fasilitas kesehatan saat kondisi sudah kritis akibat penyakit penyerta.

"Kadang tidak pernah periksa, tau-tau datang sudah ekslampsia, tensi darah sudah tinggi. Terpaksa kalau sudah seperti itu, harus dirujuk," kata Karolin.

Fakta ini membuat peran bidan semakin krusial. Selain memberikan penanganan medis, mereka juga dituntut menjadi pendidik dan komunikator yang andal untuk mengubah pola pikir masyarakat.

Bupati Karolin memberikan pesan tegas kepada para bidan agar menjadi tenaga kesehatan yang tangguh dan mampu beradaptasi dengan kondisi di lapangan.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjalin komunikasi dan jejaring yang kuat dengan berbagai pihak.

Kolaborasi ini sangat penting untuk mengatasi berbagai kendala di lapangan dan memastikan setiap ibu hamil mendapatkan perawatan terbaik.

Tak hanya itu, Karolin juga mengingatkan bidan tentang peran strategis mereka dalam mengedukasi ibu pasca melahirkan.

“Edukasi tentang kualitas ASI dan penanganan pasca melahirkan menjadi kunci dalam menekan angka stunting, masalah gizi yang juga menjadi fokus utama pemerintah daerah,” pesannya.

Melalui sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan kesadaran masyarakat, diharapkan angka kematian ibu dan anak di Landak dapat segera ditekan.***

Leave a comment