Dinkes Kalbar Bagikan Obat dan PMT kepada Warga Mempawah Terdampak Banjir, Layanan Kesehatan Diminta Ditingkatkan

2025-01-31 01:04:48
Kadinskes Kalbar, dr Erna Yulianti saat memeriksa salah satu anak di Posko pengungsian banjir, di Wisma Chandramidi Mempawah. (Istimewa)

MEMPAWAH, insidepontianak.com - Dinas Kesehatan Kalimantan Barat memberikan bantuan obat-obatan, paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk bayi dan ibu hamil, serta paket makanan cepat saji yang ditujukan kepada masyarakat terdampak bencana banjir di Kabupaten Mempawah, pada Rabu (29/1/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Erna Yulianti pun turun langsung dalam kegiatan ini. Ia didampingi Kepala Rumkit Anton Soedjarwo Kombes Pol Josep Ginting meninjau beberapa posko pengungsian. Di antaranya Posko Wisma Chandramidi Mempawah, Posko SDN 1 Mempawah Timur, dan Posko Desa Sejegi.

“Kita turut salurkan bantuan berupa obat-obatan untuk penanganan penyakit yang terjadi karena banjir. Untuk pemberiannya nanti akan diberikan sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memiliki keluhan kesehatan,” papar Kadiskes.

Dalam kesempatan tersebut, Erna turut melakukan peninjauan terhadap beberapa warga yang memiliki keluhan kesehatan. 

Dari tiga posko yang didatangi, terdapat beberapa warga yang mengalami beberapa keluhan penyakit, seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), hingga demam.

“Kita temukan ada beberapa lansia yang mengalami keluhan asma dan juga ada yang memiliki riwayat cedera patah kaki,” katanya. 

“Selain itu, tadi juga terdapat satu anak-anak yang mengalami keluhan yang mengarah pada diare dan sudah kita rekomendasikan untuk segera dirujuk ke fasyankes untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan,” tambahnya.

Dalam penanggulangan dampak banjir, Erna menegaskan, tenaga kesehatan memegang peran vital. Karena itu pelayanan kesehatan harus ditingkatkan. 

Adapun banjir di Kalbar saat ini melanda setidaknya tujuh daerah. Di antaranya, Kabupaten Sambas, Mempawah, Bengkayang, Landak, Sanggau, dan Kota Singkawang.

“Sampai saat ini kita terus melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan di wilayah terdampak untuk melakukan mapping terhadap wilayah atau tempat yang terdampak banjir. Terutama di wilayah yang ada lansia, anak-anak, dan ibu hamil,” ucap Erna.

Ia menginsnltruksikan Dinas Kesehatan dan fasyankes di wilayah (kabupaten/kota) terdampak banjir untuk meningkatkan kewaspadaan, serta sigap apabila ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis 

Dan yang paling penting, setiap pasien yang datang ke fasyankes agar dilayani secara optimal. Jika memang fasyankes tidak dapat melakukan pelayanan dikarenakan keterbatasan alat, maka harus cepat dirujuk ke RSUD. 

“Saya juga minta agar Puskesmas untuk lebih memperkuat layanan kesehatan khususnya untuk logistik, baik itu obat-obatan, tenaga kesehatan, dan juga peralatan penanganan pasien untuk memberi pertolongan bagi masyarakat,” timpalnya.

Upaya-upaya tersebut, lanjut Erna, perlu dilakukan sebagai upaya memperkuat sistem rujukan antara puskesmas satu dengan puskesmas tetangga yang dapat membantu. Selain itu, upaya tersebut dilakukan agar penanganan disektor kesehatan dapat terus berjalan dengan optimal.***

Leave a comment