Kabar Baik Pemerintah Bakal Perpanjang Bansos hingga Awal Tahun 2024: Imbas Stok Beras Terus Menurun
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Walaupun stok beras di kawasan Indonesia terus menurun. Kabar baik pun datang untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM), lantaran Pemerintah perpanjang bantuan sosial bansos) hingga awal tahun 2024.
Program bansos yang diperuntukkan untuk warga Indonesia yang masuk dalam KPM rencananya akan diperpanjang hingga tahun 2024. Salah satu penyebabnya lantaran stok pangan, seperti beras hingga sekarang terus menurun.
Sebab penurunan produksi stok beras inilah, kemudian Pemerintah Pusat berencana memperpanjang bansos bagi warga yang termasuk KPM diperpanjang hingga awal tahun 2024 nanti.
Harapannya tidak lain, penyaluran bantuan tersebut dapat meringankan beban warga. Selain faktor produksi beras yang terus melemah, harga perliternya juga membuat masyarakat Indonesia mengeluh.
Sudah masuk akal, bila suatu kawasan mengalami kelemahan produksi. Bisa dipastikan, harga suatu pangan setempat akan melonjak naik karena kurangnya supplier.
Program bansos yang akan disalurkan kepada KPM ini ditegaskan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
"Makanya instruksi presiden terus adanya bantuan 21,3 juta untuk bantuan pangan. Jumlahnya besar dan mungkin diperpanjang Desember-Januari," kata Erick, Rabu (4/9).
Dalam keterangan Erik, dia menyebut bahwa masyarakat yang termasuk dalam kategori KPM ini kuranng lebih berjumlh 21,5 juta penduduk di Indonesia.
Dengan perpanjangan program tersebut, mereka akan menerima beberapa bantuan dari Pemerintah Pusat dalam berbagai bentuk bahan pangan sehari-hari.
Sejak program tersebut telah didistribusikan pada September 2023 lalu. Warga yang berhak mendapatkan bantuan tersebut akan membawa pulang beras, telur, hingga daging ayam.
Mulanya, bansos yang diadakan oleh pemerintah ini dicanangkan berlangsung tiga bulan saja. Yakni sejak bulan September, Oktober, dan direncanakan akan berakhir pada November 2023 mendatang.
Namun, tatakala peninjangan. Yaitu tatkala beberapa wilayah yang dipercaya menjadi produsen beras tingkat produksinya menurun, barulah kemudian Pemerintah ingin mengkaji kembali rencana skala waktu penyaluran bantuan.
Hingga kini, Erick menyebut bahwa Pemerintah masih memfokuskan diri untuk mengevaluasi bantuan kepada KPM ini hingga bulan November nanti.
"Sampai November dulu sedang di-review. Kalau oke nanti sampai Desember. Kalau oke lagi, Januari-Februari," jelas dia.
Terkait produksi beras yang kian hari semakin melemah, Menteri BUMN sudah memiliki data perkiraannya hingga bulan Desember 2023.
"Data-data menunjukkan itu ada penurunan hingga Desember, itu siklusnya penurunan," ucap Erick Thohir.
Terdapat beberapa faktor yang mengakibatkan produksi beras dalam Negeri menurun. Penyebab utamanya lantaran musim kemarau yang memanjang, hingga pada beberapa wilayah mengalami kekeringan.
"Apalagi rata-rata suhu panas, di Asia Tenggara 35-an, di India dan Pakistan 40-an. Kalau kita lihat di situ di Jawa Barat, ada kedalaman danau Jawa Barat 8 meter, tinggal 1,5 meter, di beberapa wilayah ke Madura sawahnya kurang, ini situasi alam yang harus kita antisipasi," pungkasnya kepada awak media.
Sebagai informasi, terdapat 21, 5 juta keluarga penerima manfaat (KPM) hingga kini telah mendapat bantuan berupa 10 Kg beras, daging ayam, dan telur yang sudah disalurkan oleh pemerintah secara merata. (Dzikrullah) ***
Leave a comment