Citrus Lactotamariinas Probiotik Plus Acidifier Hasil Inovasi Dosen Unisma Siap digunakan Peternak
MALANG, insidepontianak.com - Melalui program hibah pengembangan prodi, Tim dosen fakultas peternakan Universitas Islam Malang berhasil melakukan pengabdian masyarakat di Desa Wonokoyo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, tepatnya di Eko Farm dengan melakukan pelatihan pembuatan citrus lactotamarinas probiotik plus acidifier anti ammonia unggas.
Tim dosen yang terlibat yaitu Ir. Brahmadhita Pratama Mahardhika, S.Pt M.Si IPP, Ir. Farid Wadjdi, M.P, Dr. Ir. Umi Kalsum, M.P dan Dr. Dyah Lestari Yulianti, S.Pt M.P. Bidang ilmu keempat dosen ini adalah ilmu ternak unggas yaitu ilmu nutrisi unggas, teknologi pakan unggas serta produksi ternak unggas . Tim dosen juga didampingi oleh mahasiswa perwakilan himaprodi dan bem serta mahasiswa panitia pengabdian masyarakat.
"Pengabdian masyarakat yang dilakukan dilatar belakangi oleh keluhan peternak dan masyarakat yang hidup disekitar kandang unggas kecamatan wajak mengenai bau tidak sedap pada area peternakan ayam. Bau tersebut diakibatkan oleh penumpukan kotoran unggas yang tidak tertangani dengan baik. Penumpukan kotoran tersebut berbau menyengat karena dapat memproduksi ammonia," terang Brahmadhita Pratama Mahardhika.
Dilanjutkan Brahmadhita Pratama Mahardhika, produksi ammonia terjadi karena adanya konversi protein yang ada pada eksreta (kotoran unggas) menjadi ammonia akibat cemaran mikroba pathogen.
Melalui hasil riset panjang Tim Dosen Fakultas Peternakan UNISMA MALANG berhasil membentuk inovasi cairan anti ammonia unggas yang diberi nama Citrus Lactotamarinas.
"Cairan tersebut bisa digunakan sebagai campuran air minum unggas serta cairan penyemprotan eksreta unggas untuk menurunkan emisi ammonia pada kandang unggas. Citrus Lactotamarinas terbuat dari fermentasi kulit jeruk, kulit nanas dan asam jawa dengan media probiotik dan tetes tebu atau gula merah," tuturnya.
Menurut Brahmadhita, kulit jeruk berfungsi sebagai antioksidan dan anti serangga, kulit nanas dan asam jawa sebagai acidifier serta probiotik sebagai supplay microba asam laktat. Probiotic yang digunakan adalah campuran dari Nitrobacter dan Lactobacillus subtilis.
Selain itu, produk citrus lactotamarinas probiotik plus acidifier ini berguna untuk meningkatkan produktivitas dan imunitas ternak unggas jika diimplementasikan dengan cara pelarutan pada air minum unggas serta sebagai pereduksi emisi ammonia pada kendang unggas.
"Gas ammonia pada kandang unggas sangatlah berbahaya karena dapat menurunkan produktivitas ternak, menurunkan imunitas tenak berupa penyebab penyakit infeksi saluran pernapasan unggas yang beresiko meningkatkan mortalitas ternak.
Tidak hanya berbahaya bagi ternak bagi pekerja kandang dan masyarakat yang tinggal di sekitar kandang juga sangat berbahaya," ungkapnya.
Selain itu, sas ammonia dikatakanya, dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan selaput mata jika paparannya dalam jumlah tinggi serta dalam waktu yang lama. Gas ammonia ini dihasilkan dari kotoran ternak yang terakumulasi.
"Hal ini juga menjadi media pertumbuhan lalat yang dapat menjadi agen perantara penyakit," terangnya.
"Inovasi citrus lactotamarinas sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya peternak unggas," sambungnya.
Sementara itu, salah satu peternak Eko mengaku sangat terbantu dengan kegiatan pelatihan ini, karena menurut dia pelatihan pembuatan produk probiotik plus acidifier ini sangat berguna dan implementatif bagi para peternak.
" Kandang unggas yang telah di semprot citrus lactotamrinas menjadi tidak berbau menyengat dan eksretanya menjadi kering sehingga bisa langsung kita tampung sebagai pupuk kandang siap pakai. Kami sangat senang dengan adanya program pelatihan dan implementasi produk probiotik antiamonia ini," tutur Eko.
Ia juga berharap, peternak unggas di Kecamatan Wajak ini, agar dapat terus didampingi tim dosen unisma, sehingga para peternak dan mensuplay starter probiotik meraup keuntungan pada usaha budidaya ayam.
"Produktivitas meningkat dan bonusnya ada tambahan penghasilan dari penjualan hasil pupuk kandang yang langsung bisa ditampung tanpa proses fermentasi yang lama lagi.
Para peternak juga berharap dosen unisma terus berinovasi agar kesejahteraan peternak bisa meningkat dengan adanya produk-produk unggulan yang bisa diimplementasikan langsung di kandang unggas," harapnya. (PK)
Leave a comment