Penerapan Manajemen Pendidikan Islam dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Era Digital
PONTIANAK, insidepontianak.com - Sistem manajemen pendidikan islam merupakan komponen penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Di era digital saat ini, manajemen pendidikan perlu pemahaman tentang teknologi agar kualitas pembelajaran meningkat.
Di era digital saat ini, pendidikan menghadapi berbagai tantangan, termasuk adaptasi terhadap teknologi, perubahan metode pembelajaran, dan kebutuhan akan peningkatan kualitas pendidikan.
Data menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan semakin meningkat.
UNESCO (2020), mencatat 60 persen sekolah di negara-negara berkembang mulai mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar-mengajar.
Namun, tantangan utama yang dihadapi bukan soal penguasaan teknologi saja. Tapi, bagaimana manajemen pendidikan Islam dapat efektif dalam memanfaatkan teknologi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Namun, kenyataan di lapangan mencakup kurangnya pemahaman dan keterampilan manajerial pengelola pendidikan Islam dalam memanfaatkan teknologi, serta adanya ketimpangan akses terhadap teknologi di berbagai daerah.
Isu ini menjadi hal penting dibahas karena manajemen yang baik dalam pendidikan Islam tidak hanya akan meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga akan memastikan bahwa nilai-nilai Islam dapat diterapkan dengan baik dalam proses pendidikan, bahkan di era digital.
Pendidikan islam mencakup beberapa aspek, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Menurut Al-Ghazali, keberhasilan pendidikan Islam tidak hanya tergantung pada materi ajar tetapi juga pada sistem manajemen yang baik.
Sedikitnya empat aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen pendidikan islam.
Pertama, perencanaan yang merupakan aspek penting mengidentifikasi kebutuhan teknologi yang relevan dan merancang program pelatihan bagi guru dan staf untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi.
Kedua, pengorganisasian. Pengorganisasian ini melibatkan pembagian tugas dan tanggung jawab secara efektif. Dalam konteks digital, ini berarti memastikan ada tim yang bertanggung jawab atas pemeliharaan teknologi, pengembangan konten digital, dan dukungan teknis.
Ketiga, pelaksanaan teknologi dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan kurikulum dan nilai-nilai Islam. Ini mencakup penggunaan aplikasi pembelajaran yang sesuai, platform e-learning, dan media sosial sebagai alat pembelajaran.
Keempat, evaluasi untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara efektif dan efisien, sehingga teknologi benar-benar dapat mendukung kualitas pembelajaran.
Penulis: Fajar Sulaiman. (Mahasiswa Pascasarjana PAI, Universitas Al-Qolam, Malang)
Leave a comment