Unisma Jajaki Kerja Sama Strategis dengan Mesir, Dorong Daya Saing Global Mahasiswa

2025-07-03 07:48:57
Rektor Unisma Prof Junaidi, menyerahkan seterfikat kuliah umum kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Arab Mesir, Dr (HC) Lutfi Rauf, MA. (Istimewa)

MALANG, insidepontianak.com – Universitas Islam Malang (Unisma) semakin gencar melebarkan sayapnya di kancah internasional.

Terbaru, Unisma sedang menjajaki kerja sama strategis dengan sejumlah institusi di Mesir untuk meningkatkan daya saing global mahasiswanya.

Penjajakan kerja sama ini ditandai dengan kunjungan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Arab Mesir, Dr. (HC) Lutfi Rauf, MA., dalam sebuah kuliah umum di kampus Unisma.

Kuliah umum bertajuk “Peluang Kerjasama antara Unisma dan Mitra Strategis di Mesir untuk Meningkatkan Daya Saing Global Mahasiswa” ini menjadi momentum penting untuk membuka potensi kolaborasi di bidang pendidikan, penelitian, dan pertukaran pelajar.

Rektor Unisma, Prof Junaidi, menyambut baik kehadiran Dubes Lutfi. Kunjungan ini merupakan kelanjutan dari kontribusi Dubes Lutfi yang sebelumnya telah memfasilitasi kerja sama Unisma dengan Prince of Songkla University, Thailand, saat menjabat Duta Besar RI untuk Thailand periode 2011–2016.

“Saat ini ada 14 mahasiswa Prince of Songkla University yang mengikuti summer program di Unisma. Sebaliknya, mahasiswa kami juga akan belajar di Thailand pada Agustus mendatang,” ujar Junaidi.

Selain itu, Unisma juga tengah memfinalisasi kerja sama dengan Al-Azhar Observatory for Combating Terrorism, sebuah lembaga di bawah naungan Universitas Al-Azhar yang berfokus pada isu deradikalisasi.

“Naskah MoU-nya sudah selesai. Tinggal penjadwalan penandatanganan. Ini langkah besar bagi Unisma,” jelas Junaidi.

Dalam sambutannya, Dubes Lutfi menekankan pentingnya hubungan erat antara Indonesia dan Mesir, khususnya di sektor pendidikan.

Ia menyebutkan, saat ini terdapat sekitar 20 ribu mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Mesir dengan beragam bidang studi, mulai dari ilmu agama, kedokteran, psikologi, ekonomi, hingga pertanian.

“Tak hanya ilmu agama, banyak juga yang belajar kedokteran, ekonomi, hingga pertanian. Ini membuka banyak peluang kerja sama dengan kampus-kampus di Indonesia, termasuk Unisma,” tutur Lutfi.

Ia juga menyoroti reputasi pendidikan tinggi di Mesir, di mana 15 perguruan tingginya masuk daftar QS World University Rankings 2025.

Di antaranya adalah Cairo University dan Al-Azhar yang dikenal sebagai kiblat ilmu pengetahuan Islam.

Rektor Unisma menambahkan, Unisma yang berdiri sejak 1981 atas gagasan ulama Nahdlatul Ulama, kini memiliki 10 fakultas, 25 program sarjana, 10 program magister, satu program doktor, serta dua program profesi guru dan kedokteran.

“Secara institusional, Unisma telah meraih akreditasi unggul dari BAN-PT. Bahkan, tujuh prodi kami sudah terakreditasi internasional,” paparnya.

Menutup acara, Dubes Lutfi mendorong agar kerja sama antara kampus-kampus di Indonesia dan Mesir tidak hanya berhenti pada penandatanganan MoU.

“MoU harus dilanjutkan dengan aksi nyata. Jangan hanya berhenti di atas kertas,” tegasnya.***

Leave a comment