Menakar Pilgub Kalbar 2024, Pengamat Prediksi Tiga Pasang Calon Bila Sutarmidji-Ria Norsan Berpisah

2024-11-23 07:18:03
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pengamat Politik, Universitas Tanjungpura, Syarif Usmulyadi memprediksi pemilihan gubernur atau Pilgub Kalbar 2024, bakal diikuti tiga pasang calon.

Potensi ini dinilai bisa terjadi, jika Sutarmidji-Ria Norsan berpisah, dan keduanya sama-sama bertarung dalam Pilkada. Namun, dosen Fisip Untan ini melihat, dinamika politik saat ini masih dinamis.

"Sampai saat ini, peta politik di Pilgub Kalbar masih sangat cair. Tapi, saya memprediksi bakal diikuti tiga pasang calon," kata Syarif Usmulyadi kepada Insidepontianak.com, Jumat (7/7/2023).

Sementara penantang yang dipastikan menjadi lawan kuat petahana dipastikan datang dari calon PDI Perjuangan atau PDIP.

Atas dasar itu, potensi tiga poros, dinilai sangat mungkin terjadi bila memang Sutarmidji-Ria Norsan tak berduet lagi.

Tanda ini terlihat samar-samar. Sebab, sampai saat ini belum ada kabar pasti Sutarmidji-Ria Norsan belum menyatakan komitmen akan bersama lagi.

Bahkan, Ria Norsan juga mengaku belum mendapat tawaran dari Sutarmidji untuk kembali berduet sebagai pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar untuk Pemilu 2024.

"Dan saya melihat peluang (Sutarmidji-Ria Norsan) bersama ini kecil, walau tak menutup kemungkinan bisa saja terjadi," ujarnya.

Sejauh ini, Usmulyadi melihat ada enam nama yang digadang-gadang maju di Pilgub Kalbar. Mereka adalah Sutarmidji yang merupakan petahana, Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, Ketua Komisi V DPR RI, sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar, Lasarus, dan Mantan Bupati Landak Karoline dan Bupati Sambas, Satono.

Menurut Usmulyadi, sebagai incumbent, Sutarmidji diyakini bakal kembali maju. Sebab, punya popularitas dan elektabilitas yang cukup diperhitungkan, sehingga peluang terpilih kembali.

Apalagi dengan modal sejumlah capaian pembangunan yang ia miliki. Ini menjadi kekuatan utama untuk kembali merebut simpati masyarakat.

"Tentu akan jadi modal kuat maju dan dilirik partai untuk kembali diusung," ujarnya.

Sejauh ini, partai yang berpotensi mengusung Sutarmidji kembali adalah PPP, Golkar, NasDem dan PKS.

Selain Sutarmidji, nama Ria Norsan juga dinilai berpeluang untuk maju sebagai Calon Gubernur Kalbar.

Sebab, Norsan punya modal popularitas yang mengakar. Ia juga tokoh yang berpengalaman. Sebelum jadi Wakil Gubernur, ia dikenal sebagai Bupati Mempawah dua periode.

Norsan juga dikenal dengan citra diri yang agamis dan santun. Juga punya kemampuan logistik yang kuat. Modal ini menempatkannya sebagai sosok yang dilirik karena bagaimana pun biaya kampanye di Pilkada sangat besar.

"Jadi berpeluang diusung menjadi Bacalon Gubernur atau Bacalon Wakil Gubernur," katanya.

Sedangkan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, juga mulai gencar berkeliling Kalbar menyapa masyarakat. Jadi tanda ia sedang mempersiapkan diri untuk masuk di bursa pencalonan Pilgub Kalbar.

Namun Usmulyadi melihat, sosok Muda bakal dilirik menjadi calon wakil gubernur. Sementara, nama lain adalah Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus.

Dalam berbagai kesempatan Lasarus sudah menyampaikan kesiapannya maju di Pilgub Kalbar 2024.

Ketokohan Lasarus pun tak boleh dianggap enteng. Sebab sudah kaya pengalaman politik. Partainya pun pemenang Pemilu 2019. Ini terbukti ia punya mesin partai yang kuat.

Dari sisi jam terbang, Lasarus sudah dua periode bergelut di parlemen RI. Bahkan, punya jabatan mentereng sebagai Ketua Komisi V.

"Tentu peluang diusung sangat besar. Diaketua DPD PDIP Kalbar. Apalagi setiap Pilgub Kalbar, PDIP selalu menyiapkan kadernya," katanya.

Selain Lasarus ada juga nama Karolin Margret Natasha di internal PDI Perjuangan yang digadang-gadang berpotensi diusung. Walau mantan Bupati Landak itu belum menyampaikan langkah politiknya ke depan, namun Usmulyadi menilai potensi Karolin diusung PDI Perjuangan bisa terjadi.

Apalagi, Karolin tercatat pernah menjadi rival Sutarmidji di Pilgub 2018. Peluang ini pun semakin terbuka, jika campur tangan mantan Gubernur Kalbar, Cornelis.

Nama terakhir Bupati Sambas, Satono. Walau menjadi pendatang baru di dunia politik, karier Satono cukup diperhitungkan.

Menurut Usmulyadi, nama Satono menjadi daya tarik karena latar belakang Satono yang birokrat, dan matang di pemerintahan.

Sehingga jelas punya pengalaman dan siap bekerja mengurus Kalbar yang luas. Di sisi lain ketokohan Satono di Sambas juga mengakar. Di Pilkada 2020, ia sukses menumbangkan petahana.

Satono bisa menjadi sosok wakil calon Gubernur yang dapat diterima di berbagai kalangan. Ia juga bisa diajak bekerja sama dalam merumuskan pembangunan karena pengamalannya di pemerintahan. Lalu, dia berprestasi membangun Sambas, misalnya dengan jembatan tanpa APBD.

"Inilah yang menjadi daya tarik kenapa Satono patut diperhitungkan, untuk diusung menjadi Bacalon Wakil Gubernur, kalau Gubernur nampaknya belum, " terangnya.

Apalagi, Sambas merupakan suara terbanyak kedua setelah Pontianak. Dari nama-nama yang beredar, menurut Usmulyadi, Sutarmidji berpeluang dipasangkan dengan Bupati Sambas, Satono maupun dengan Karolin hingga Ria Norsan.

"Tapi kalau Sutarmidji-Ria Norsan kecil kemungkinan," katanya lagi.

Andai langkah maju Norsan di Pilgub Kalbar ini terjadi, ia digadang-gadang berpotensi berkoalisi dengan Muda Mahendrawan.

Namun, sejatinya Norsan jika maju, ia dinilai lebih menginginkan berkoalisi dengan PDIP. Tapi, peluang koalisi ini berat, jika Norsan menginginkan posisi Gubernur.

"Tapi kan agak berat. Kalau (red Norsan,) inginkan posisi Gubernur, karena PDI Perjuangan tentu akan mengutamakan kader," terangnya.

Sementara, nama Lasarus juga digadang-gadang berduet dengan Muda Mahendrawan, Ria Norsan hingga Satono.

Namun demikian, Usmulyadi menilai peta politik Kalbar masih sangat cair. Juga tahapan masih panjang. Dan saat ini masing-masing kandidat masih melakukan kalkulasi agar bisa memenangkan Pemilu.

"Jadi belum bisa kita pastikan. Peta politik masih sangat dinamis, kandidat masih melakukan kalkulasi dalam menentukan langkahnya, termasuk dalam memilih Wakil. Yang jelas semua yang maju punya target menang, makanya semua masih dinamis," pungkasnya. (Andi)***

Leave a comment