Prabowo Skakmat Anies Persoalkan Kualitas Demokrasi: Anda Jadi Gubernur Saya yang Usung
PONTIANAK, insidepontianak.com - Capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto skakmat Capres Koalisi Indonesia Maju, Anies Baswedan.
Prabowo menyebut Anies Baswedan berlebihan karena mempersoalkan kualitas demokrasi yang menurun. Sementara Anies Baswedan jadi Gubernur dari proses demokrasi.
Awalnya Anies Baswedan menjawab pertanyaan panelis terkait penurunan kepercayaan kepada partai politik saat ini.
Namun, Anies Baswedan menjawab lebih luas dari itu. Ia menyebut masyarakat saat ini bahkan sudah tak percaya dengan proses demokrasi saat ini.
Sebab, ketika berbicara demokrasi ada kebebasan berpendapat, dan adanya oposisi yang bebas memberi kritik pemerintah dan menjadi penyeimbang. Lalu ketiga ada proses pemilu yang netral jujur adik.
"Kalau kita lihat dua ini yang mengalami persoalan," kata Anies Baswedan.
Menurut Anies, kebebasan berbicara era saat ini menurun, termasuk mengeritik partai politik. Bahkan, angka demokrasi menurun. Pengeritik ditakutkan dengan pasal karet, serta minimnya oposisi
"Dan ujian besok, bisakah Pemilu dilaksanakan secara jujur dan demokratis. Domokrasi kita lebih luas dari Partai politik, baru kita mengembalikan kepercayaan terhadap Parpol," ucapnya.
Untuk mengembalikan kepercayaan itu, Anies menyebut ada peran negara di dalamnya. Sebab, selama ini politik tidak pernah diperhatikan.
"Sudah saatnya perhitungan biaya politik dilakukan dengan benar. Sehingga rakyat dapat melihat ini institusi yang dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
Jawaban Anies Baswedan ini pun langsung diskakmat Prabowo Subianto. Ia menyebut Anies Baswedan berlebihan mengeluhkan proses demokrasi. Sebab, ia pun menjadi Gubernur melalui proses demokrasi.
"Mas Anies ini berlebihan. Bilang begini begitu. Mas Anies ini dipilih dari proses demokrasi," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, Anies dipilih melalui proses demokrasi dan menghadapi pemerintah yang berkuasa saat ini. Bahkan, Prabowo juga mengungkit, partai yang Anies menjadi Gubernur adalah partainya, Gerindra.
"Saya yang mengusung bapak. Kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi Gubernur. Kalau Jokowi diktator Anda tidak jadi Gubernur," jawab Prabowo.
"Saat itu saya oposisi. Anda ke rumah saya. Kita oposisi Anda terpilih," pungkasnya. (andi)***
Leave a comment