Li Claudia Chandra Komitmen Penanganan Banjir di Kalbar
PONTIANAK, insidepontianak.com – Li Claudia Chandra, Caleg DPR RI dari Partai Gerindra Dapil Kalbar 2, berkomitmen terhadap penanganan banjir di Kalimantan Barat.
Alin, demikian nama panggilan akrab Li Claudia Chandra, telah berkeliling di wilayah Kalbar, khususnya Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Sekadau, Melawi dan Sanggau. Lima daerah itu merupakan Dapil Kalbar 2, DPR RI.
Alin menilai, ada beberapa penyebab banjir. Pertama, banjir terjadi karena faktor alam. Yaitu, intensitas curah hujan yang tinggi, pada lima wilayah tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis BMKG Provinsi Kalimantan Barat, curah hujan di wilayah Kapuas Hulu selama Januari 2024, menunjukkan intensitas tinggi. Yaitu, antara 400-500 mm.
Selain itu, lima wilayah itu, termasuk wilayah dengan kontur cekungan.
“Lima daerah ini, posisinya berada di cekungan. Maka, orang di Pontianak, apabila mau ke daerah sini (hulu), menyebutnya turun,” kata Alin.
Kedua, banjir terjadi karena faktor manusia. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sangat parah. Pendangkalan sungai Kapuas sangat cepat terjadi. Banjir juga terjadi karena adanya pembukaan lahan sawit yang legal maupun ilegal.
“Agar banjir bisa berkurang, dilakukan dengan mengembalikan Daerah Aliran Sungai, seperti sedia kala,” kata Alin.
Caranya, mengembalikan fungsi hutan di DAS dengan melakukan rehabilitasi hutan. Ada penanaman pohon kembali. Walaupun, penanaman pohon baru tersebut, bisa efektif 15 tahun yang akan datang.
“Upaya itu penting dan harus kita lakukan,” kata Ketua DPC Gerindra Tangerang Selatan tersebut.
Selanjutnya, seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat serta swasta, harus satu padu dan satu arah, dalam penanganan banjir di Kalbar. Masing masing harus berbagi peran dalam penanganan banjir.
Alin bercerita, punya pengalaman banjir di Tangerang Selatan, pada awal tahun 2020. Saat itu, ia berinisiatif membeli tiga perahu karet. Satu perahu karet disumbangkan ke Dapilnya di Kecamatan Ciputat. Dua perahu, berjaga di DPC Gerindra Tangsel.
“Perahu hingga hari ini, masih sangat bermanfaat,” kata Alin.
Peta prakiraan hujan selama Januari 2024 dari BMKG Provinsi Kalbar.(BMKG)
Seperti diketahui, Jumat (24/1/2024), banjir menggenangi delapan desa di Kecamatan Hulu Gurung dan Silat Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu. Banjir setinggi dua meter, menyebabkan 520 rumah warga terendam banjir. Banjir menyebabkan 670 kepala keluarga (KK) terdampak.
Banjir juga menyebabkan jalan nasional yang menghubungkan Kapuas Hulu dengan Kabupaten Sintang, tidak bisa dilewati.
Alin menegaskan, ia memiliki komitmen jelas dalam penanganan banjir.
“Komitmen saya untuk masalah banjir sangat jelas, berpihak kepada masyarakat, karena mereka yang terdampak,” kata Li Claudia Chandra.(ril)
Leave a comment